KTT Darurat di Doha: Menlu Sugiono Ungkap Impunitas Israel Selama Puluhan Tahun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menlu RI Sugiono hadir dalam KTT darurat negara-negara Arab dan Islam yang diselenggarakan di Doha, Qatar. Dalam pidatonya, ia mengkritik perlakuan Israel di Timur Tengah yang telah mengakibatkan serangan terhadap Doha.

Sugiono menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto, yang tidak hadir langsung di KTT pada 15 September 2025. Presiden Prabowo telah mengunjungi Doha pada 12 September 2025 untuk bertemu Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.

“Kunjungan Presiden kepada Qatar adalah tanda dukungan jelas Indonesia atas kemajuan yang dicapai oleh negara tersebut, terutama setelah serangan kejam Israel di Doha. Indonesia juga menekankan komitmen abadi negara kita dalam mendukung perdamaian di Timur Tengah. Kami menghargai keberanian Qatar dan berdiri bersama rakyat Qatar dalam menyalurkan belasungkawa kepada korban, berdoa untuk mereka yang luka-luka, dan meminta kesembuhan cepat. Kami juga berdiri bersamaan dalam menghadapi masa sulit ini,” ucap Menlu Sugiono melalui laman resmi Kemlu, seperti dilaporkan pada Selasa (16/9/2025).

Menurut Sugiono, serangan Israel terhadap Qatar seminggu yang lalu merupakan pelanggaran hukum internasional. Ia menyatakan bahwa kebebasan aksi Israel di Timur Tengah telah memperparah kondisi di wilayah tersebut.

“Indonesia mengutuk serangan baru-baru ini dilakukan oleh Israel terhadap Qatar. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar OKI. Serangan ini bukan hanya terhadap kedaulatan Qatar, tetapi juga ancaman bagi stabilitas regional dan global serta upaya perdamaian,” katanya.

“Insiden di Doha bukanlah kejadian terisolasi. Ini adalah hasil tragis dari kebebasan aksi Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Harus disadari: masalah Palestina tidak hanya tentang Palestina. Ini mengenai kelangsungan hidup bangsa kita, martabat rakyat, dan keutuhan hukum internasional,” lanjut Sugiono.

Dalam KTT Doha, Sugiono mendorong peserta untuk tidak hanya mengutuk Israel secara kolektif, tetapi juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas, memastikan tanggung jawab, dan mencegah serangan serupa di masa depan.

“Untuk Indonesia, jalan menuju perdamaian abadi tetap sama: terbentuknya Negara Palestina yang berdaulat dan merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sesuai dengan resolusi PBB yang relevan. Kita akan terus bekerja sama dengan Qatar, Palestina, dan semua negara yang mendukung hukum internasional dan kemanusiaan. Semoga KTT ini akan diingat sebagai momen di mana OKI menunjukkan keberanian: membela kedaulatan, kemanusiaan, dan keadilan.”

Ketika konflik di Timur Tengah semakin memanaskan, peran Indonesia dalam mendorong perdamaian tetap relevan. Dukungan terhadap Palestina dan upaya pembentukan negara tersebut masih menjadi prioritas. Di era modern, dunia perlu lebih baik dalam menegakkan hukum internasional dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan