Klaim BPJS Kesehatan untuk Gangguan Jiwa Meningkat dengan Nilai Rp 2 Triliun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ali Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, menyampaikan bahwa nilai klaim untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terkait gangguan kejiwaan telah mencapai lebih dari Rp 6 triliun. Data ini meliputi pengeluaran total selama periode 2020 hingga 2024.

Menurut Ghufron, biaya untuk mengatasi masalah kesehatan mental semakin meningkat taipan setiap tahunnya. “Dalam kurun waktu 2020-2024, total biaya mencapai Rp 6,7 triliun. Angka ini mencakup biaya perawatan yang telah dibebankan oleh BPJS untuk pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ),” ujarnya saat diinterogasi wartawan di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).

Pada tahun 2024, BPJS Kesehatan telah membebankan biaya sebesar Rp 1,9 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya: Rp 1,6 triliun (2023), Rp 1,2 triliun (2022), Rp 1 triliun (2021), dan Rp 937 miliar (2020).

“Tahun 2024 menjadi tahun menarik karena biaya hampir mencapai Rp 2 triliun. Jumlah kasus juga terus naik dari 2,6 juta pada 2020 menjadi 5.186.418 kasus tahun ini. Ini sungguh luar biasa,” ungkap Ghufron.

Berikut adalah daftar gangguan kejiwaan dengan nilai klaim tertinggi dari BPJS Kesehatan:

  • Skizofrenia: 7.499.226 klaim kasus – Rp 3,4 triliun
  • Other Anxiety Disorder: 3.198.873 klaim kasus – Rp 693,3 miliar
  • Depressive Episode: 1.550.728 klaim kasus – Rp 425,9 miliar
  • Hyperkinetic Disorders: 1.321.789 klaim kasus – Rp 252 miliar
  • Bipolar Affective Disorder: 948.818 klaim kasus – Rp 281,2 miliar

Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat kesadaran akan kesehatan mental masih rendah, meskipun klaim meningkat. Seiring dengan peningkatan pemahaman masyarakat, diharapkan layanan kesehatan mental akan semakin diakses oleh lebih banyak orang. Keterlibatan pemerintah dan BPJS dalam mengevaluasi dan menyesuaikan biaya klaim juga penting untuk memastikan pelayanan yang optimal.

Studi kasus menunjukkan bahwa aksesibilitas layanan kesehatan mental masih menjadi tantangan di beberapa daerah, terutama di wilayah terpencil. Penambahan fasilitas dan tenaga medis di daerah tersebut dapat menjadi solusi untuk mengurangi beban biaya jangka panjang. Infografis terkait menunjukkan bahwa pengeluaran untuk gangguan kejiwaan terus naik, menandakan adanya perluasan jaringan pelayanan dan penguatan sistem pendukung.

Kesadaran akan importansi kesehatan mental harus dijaga melalui kampanye edukasi dan dukungan sosial. Setiap individu berperan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung, sehingga masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan kesehatan mental dengan bijaksana.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan