Jalan Ciledug Raya Cipulir Banjir Total Akibat Turap Gagal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banjir telah melanda Jalan Ciledug Raya di wilayah Cipulir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kejadian ini diperkirakan disebabkan oleh kerusakan pada turap yang terletak di bagian bawah Halte Swadarma Paragon Corp. Petugas PPSU bernama Yusup telah mengkonfirmasi bahwa retakan pada struktur tersebut memungkinkan air dari Kali Keuangan memasuki jalan setelah hujan deras terjadi pada sore hari.

Video yang diterima oleh Thecuy.com menunjukkan bahwa lubang di turap sepanjang lebih dari 5 meter. Untuk memastikan keamanan, bendera putih dipasang di sekitar area tersebut agar warga tidak terjerembap ke sungai. Pada pukul 18.00 WIB, Jalan Ciledug Raya masih tergenang air, dengan ketinggian mencapai lebih dari 1 meter. Lokasi tepatnya berada di dekat Jalan Swadarma.

Air yang meluap dari Kali Keuangan telah menyebabkan banjir di berbagai titik sepanjang jalan. Kondisi ini telah menyebabkan gangguan lalu lintas yang signifikan. Pada pukul 17.30 WIB, genangan air setinggi 50 cm terus menerus menggenangi perempatan Ulujami, Jaksel. Sepanjang jalan, tumpukan kendaraan dari arah Kebayoran Lama hingga Ciledug masih tersendat. Banyak pengendara motor terpaksa mendorong kendaraan mereka karena air menggenangi jalan, sedangkan beberapa mobil masih berusaha melewati area tersebut.

Warga setempat memilih berbagai strategi untuk berhadapan dengan situasi ini. Beberapa menunggu di JPO karena tingkat air masih tinggi, sementara yang lain mencoba melewati trotoar di pinggir jalan. Petugas PPSU, Babinsa, kecamatan, dan kelurahan telah bersiaga di lokasi. Menurut petugas PPSU Wahyudi, air mulai naik sekitar pukul 15.00 WIB, dengan ketinggian sekitar 20-30 cm di beberapa tempat dan mencapai 40-50 cm di tempat lain. Banjir ini diperkirakan disebabkan oleh hujan deras yang terjadi pada siang hari.

Banjir di Jalan Ciledug Raya adalah peringatan penting tentang pentingnya perawatan infrastruktur dan persiapan warga terhadap bencana alam. Situasi ini mengingatkan kita akan risiko yang danan ditimbulkan oleh kerusakan infrastruktur dan perubahan iklim. Peningkatan kemampuan pencegahan dan tanggapan cepat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan