Dirut Agrinas Joao Angelo Hadir Rapat Bersama Zulhas, Apakah Ia Akhirnya Mulai Mundur?

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Joao Angelo De Sousa Mota, Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, mengungkapkan posisi terbarunya setelah mengajukan pengunduran diri pada 11 Agustus 2025. Hal ini terjadi saat ia hadir dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Menurut Joao, ia masih menunggu keputusan resmi terkait pengunduran dirinya yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 20 September 2025. Sampai saat itu, ia tetap melanjutkan tugas sebagai Dirut dengan normal. “Saya nunggu dulu, RUPS. Sampai hasil RUPS mungkin nanti tanggal 20 September ini. Selama belum RUPS, saya masih harus kerja seperti biasa,” kata dia saat ditemui wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2025).

Apabila pengunduran dirinya ditolak, Joao menyatakan akan mempertimbangkan langkah berikutnya dengan berat. Ia akhirnya menegaskan kesediaannya untuk tetap melayani jika diperlukan. “Ya nanti kita pertimbangkan apa yang harus kita lakukan demi kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar. Kalau saya harus tetap, ya saya pasti bersedia untuk berkorban dan mengabdi untuk bangsa dan negara,” ujarnya.

Sebelumnya, Joao menjelaskan bahwa alasan pengunduran dirinya salah satunya karena Agrinas belum mendapatkan anggaran operasional. Namun, masalah ini sudah teratasi sejak pihaknya telah mendapatkan anggaran baru. “Sudah ada. Saya belum cek. Nanti saya cek lagi anggarannya,” jawabnya singkat.

Pada 11 Agustus 2025, Joao secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Surat pengunduran diri diserahkan kepada BPID Danantara, dengan alasan ia merasa belum mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian negara dan kesejahteraan petani. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat, petani, dan Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang diberikan.

Selain itu, Joao menyatakan bahwa salah satu faktor pengunduran diri adalah kurangnya dukungan dari stakeholder terkait untuk mewujudkan swasembada pangan. Ia mengkritik bahwa anggaran untuk Agrinas Pangan Nusantara tetap nol. “Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakkan segala upaya untuk membuka kedaulatan pangan ini tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau para pembantunya,” katanya.

Sejak 11 Agustus 2025, Joao mengabdi selama enam bulan sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara. Ia menyatakan bahwa dukungan yang belum maksimal telah memengaruhi upaya mencapai target swasembada pangan.

Studi Kasus
PT Agrinas Pangan Nusantara, BUMN yang berfokus pada kelapa sawit, saat ini menghadapi tantangan dalam mendapatkan dukungan anggaran dan koordinasi stakeholder yang optimal. Hal ini menjadi salah satu faktor kritis bagi perusahaan dalam mencapai misi swasembada pangan di Indonesia. Tanpa dukungan yang memadai, upaya perusahaan dalam mendukung petani dan enkelepakan pangan nasional akan sulit tercapai.

Kesimpulan
Pertimbangan Joao dalam mengundurkan diri menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari semua pihak untuk mencapai swasembada pangan. Hal ini mengingatkan kita bahwa kolaborasi dan komitmen bersama adalah kunci untuk menyelesaikan masalah pangan di Indonesia. Mari kita dukung dan optimalkan setiap usaha yang dilakukan demi kelangsungan hidup bangsa.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan