Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan, merespons khawatir mengenai potensi kredit macet (NPL) dari penyaluran dana sebesar Rp 200 triliun ke sektor perbankan. Ia percaya bahwa industri perbankan sudah memiliki kecakapan untuk menghindari masalah tersebut. Purbaya juga menekankan bahwa prinsip kejelasan dalam pengelolaan kredit tetap menjadi tanggung jawab utama bank. Jika terjadi kredit macet akibat ketidakhatian dalam memberikan pinjaman, dia berpendapat pihak berwenang harus diberi sanksi, termasuk pemutusan hubungan kerja.
Dalam wawancara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (16/9/2025), Purbaya menegaskan, “Jika bank memberikan kredit tanpa hati-hati sehingga menjadi NPL, mereka harus dipecat.”
Selain itu, Purbaya menolak klaim bahwa permintaan kredit sedang mengalami kemunduran. Ia menyarankan para ahli ekonomi yang mengeluarkan pernyataan semacam itu untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ekonomi. “Siapa yang bilang begitu? Jika ada ekonom yang mengemukakan itu, sebaiknya ia belajar lebih dalam tentang ekonomi,” katanya.
Purbaya memberikan contoh situasi selama pandemi COVID-19 pada 2021, ketika permintaan kredit diyakini rendah. Namun, setelah pemerintah menyuntikkan likuiditas dalam jumlah besar, uang beredar meningkat dan kredit pun mengalami pertumbuhan. “Pada saat itu, banyak yang mengatakan kredit tidak bisa tumbuh sebelum ekonomi pulih. Aku berpendapat sebaliknya. Aku menyuntikan uang ke dalam sistem pada Mei 2021. Dalam waktu singkat, M0 tumbuh double digit, dan kredit ikut mengalami pertumbuhan,” jelasnya.
Menurut Purbaya, fenomenon tersebut menunjukkan perilaku ekonomi yang responsif terhadap stimulus. Ketika suku bunga turun dan likuiditas melimpah, baik masyarakat maupun pelaku usaha cenderung lebih aktif dalam berbelanja dan melakukan ekspansi. “Orang yang memiliki uang tidak ragu belanja karena suku bunga lebih rendah. Mereka memilih untuk memanfaatkan uang mereka. Sedangkan pemilik perusahaan yang ingin berkembang tidak takut meminjam karena bunga lebih rendah, sehingga mereka melihat ini sebagai kesempatan,” tumbuhkan Purbaya.
Menurut laporan terbaru, sektor perbankan Indonesia menunjukkan kinerja yang stabil dengan tingkat NPL masih dalam angka sehat. Data dari OJK menunjukkan peningkatan kualitas aset perbankan pada semester pertama 2025. Hal ini memperkuat argumen Purbaya bahwa industri telah matang dalam mengelola risiko kredit. Selain itu, kebijakan pemerintah terkait stimulus ekonomi telah berhasil mendorong pertumbuhan kredit di berbagai sektor, terutama pada UMKM yang menjadi salah satu kolom tulang ekonomi.
Studi kasus yang dilakukan oleh Bank Dunia även menunjukkan bahwa penyaluran dana melalui lembaga keuangan telah memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya likuiditas yang cukup, bisnis dapat berkembang, dan ini akan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Analisis ini mendukung pernyataan Purbaya bahwa penyaluran dana sebesar Rp 200 triliun akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian.
Pembacaan terkini tentang kondisi pasar menunjukkan bahwa sektor perbankan telah menunjukkan resiliensi yang tinggi dalam menghadapi tantangan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa dengan manajemen yang baik, penyaluran dana dapat berjalan lancar tanpa menyebabkan kredit macet. Dengan demikian, upaya pemerintah dalam mendukung likuiditas pasar telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berubah.
Pertumbuhan ekonomi yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kebijakan yang tepat dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya likuiditas yang mencukupi, masyarakat dan bisnis dapat beroperasi dengan lancar, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan pada sistem perbankan masih tinggi, sehingga penyaluran dana dapat berjalan dengan efektif. Dengan demikian, upaya pemerintah dalam mendukung likuiditas pasar telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berubah.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.