Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah berusaha menekan Rusia dan rekan-rekannya untuk menghentikan aliran dana yang digunakan untuk perang di Ukraina. Salah satu langkahnya adalah meminta sekutu AS, seperti negara-negara anggota NATO, untuk menekan China, yang dikenal sebagai sahabat dekat Rusia.
Menurut Trump, China terus membeli minyak dari Rusia, yang membantu negara itu mempertahankan keuangan untuk perang. Rusia telah menjadi pemasok utama minyak bagi China, selain India. Untuk mengurangi pendapatan Rusia, Trump mendorong NATO untuk memberlakukan tarif perdagangan yang tinggi terhadap China, yaitu antara 50% hingga 100%.
“NATO sebagai organisasi harus menurunkan tarif tinggi terhadap China. China memegang kendali yang kuat atas Rusia, dan tarif besar akan meruntuhkan pengaruhnya,” tulis Trump di akun Truth Social miliknya, seperti dilaporkan oleh Instagram The White House.
Sebelumnya, AS telah mendesak Uni Eropa dan negara G7, termasuk Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Kanada, untuk menarik tarif tinggi terhadap China dan India karena masih membeli minyak dari Rusia. Melalui Reuters, Senin (15/9/2025), AS juga meminta sekutu-sekutu untuk mendukung sanksi terhadap negara-negara yang masih transaksi minyak dengan Rusia.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam rapat panggilan dengan menteri keuangan lainnya, mengatakan bahwa upaya terpadu diperlukan untuk memotong aliran dana ke Rusia. “Hanya dengan cara ini kita bisa mendorong tekanan ekonomi yang memadai untuk mengakhiri konflik yang tidak masuk akal ini,” kata Bessent.
Menurut data terbaru dari Institut Ekonomi Internasional, sanksi terhadap Rusia telah mengurangi pendapatan negara itu sebesar 30% sejak awal perang. Namun, China dan India tetap menjadi pasaran utama minyak Rusia, yang membuat upaya AS dan sekutu lebih sulit untuk mencapai tujuan.
Analisis menunjukkan bahwa tarif tinggi terhadap China mungkin tidak efektif tanpa dukungan dari negara-negara lain, seperti India, yang juga bergantung pada minyak Rusia. Hal ini menambahkan kompleksitas dalam taktik diplomasi AS.
Studi kasus dari sanksi terhadap Iran pada 2018 menunjukkan bahwa sanksi berdampak lebih efektif jika diterapkan secara global. Ini menjadi pelajaran berharga bagi AS dalam strategi tekanan ekonomi saat ini.
Dengan adanya tekanan global yang konsisten, termasuk dari G7 dan Uni Eropa, ada harapan bahwa aliran dana ke Rusia dapat dipotong secara signifikan. Ini bisa menjadi langkah penting untuk mendorong perdamaian di Ukraina.
Setiap upaya diplomasi dan ekonomi harus diperkuat dengan solusi politik yang jelas. Hanya dengan kerja sama global yang kuat, kita bisa mengakhiri konflik dan memastikan stabilitas regional. Mari terus mendorong kebijakan yang berani dan berani mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.