Penggunaan Logo TKDN di Produk Tidak Wajib

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, memberikan kebebasan kepada pelaku usaha untuk menambahkan tanda atau logo Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk mereka. Namun, hal ini tidak diwajibkan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2025 tentang Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi TKDN serta Bobot Manfaat Perusahaan.

Menurut Agus, pencantuman logo TKDN bukanlah kekuatan, melainkan sebuah opsi yang diserahkan kepada industri. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan fleksibilitas kepada para pelaku usaha. Beberapa perusahaan memilih untuk tidak menampilkan logo TKDN agar branding utama produk mereka tetap terlihat lebih menonjol, sementara yang lain memanfaatkannya sebagai daya tarik tambahan bagi konsumen.

Agus menegaskan bahwa pelaku industri dapat menentukan sendiri strategi pemasaran mereka. Jika ada perusahaan yang ingin menampilkan keunggulan produk mereka dengan menggunakan komponen dalam negeri, logo TKDN bisa menjadi tambahan. Namun, jika tidak, produk tetap sah karena nilai TKDN sudah tercantum dalam sertifikat resmi dari Kementerian Perindustrian.

Meskipun tidak wajib, nilai TKDN tetap harus tercantum secara jelas dalam Sertifikat TKDN atau Surat Keterangan TKDN. Informasi ini juga akan dipublikasikan dalam daftar inventarisasi produk dalam negeri pada situs resmi Kementerian Perindustrian. Dengan demikian, keterbukaan data tetap terjaga, meskipun logo fisik tidak selalu ada pada produk.

Agus juga menyatakan bahwa logo TKDN diharapkan dapat menjadi media pendidikan bagi masyarakat tentang pentingnya mendukung produk dalam negeri. Pihak pemerintah tidak ingin menambahkan beban berupa aturan kaku, sehingga fleksibilitas ini menjadi bentuk dukungan terhadap iklim usaha. Pentingnya sertifikasi TKDN tetap diutamakan dalam transparansi, kredibilitas, dan akuntabilitas.

Berikut adalah ketentuan tentang pencantuman tanda TKDN sesuai dengan Lampiran VI Permenperin 35/2025:

• Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 pasal 71, produsen harus mencantumkan nilai TKDN yang telah disertifikasikan pada label produk.
• Tanda TKDN berfungsi untuk membantu konsumen mengidentifikasi produk dalam negeri tanpa harus memeriksa sertifikat langsung.
• Tanda TKDN dapat diletakkan pada label produk, termasuk kemasan.

Data terbaru menunjukkan bahwa keberadaan logo TKDN telah membantu meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk lokal. Sebuah studi kasus pada tahun 2024 menunjukkan bahwa produk dengan tanda TKDN mengalami peningkatan penjualan hingga 20% dibandingkan dengan produk tanpa tanda tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen mulai lebih memprioritaskan produk dengan nilai lokal yang tinggi.

Dalam menghadapi tantangan industri, penting bagi perusahaan untuk memanfaatkan logo TKDN sebagai tools pemasaran yang efektif. Dengan demikian, produk dalam negeri tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga dapat bersaing di pasar global. Maraikan produk lokalmu dengan keunggulan yang terukur dan terpercaya, karena setiap langkah mendukung pertumbuhan industri nasional.

Selain itu, infografis yang menunjukkan persentase konsumen yang lebih cenderung membeli produk dengan tanda TKDN dapat menjadi bahan edukasi yang berguna. Data ini menunjukkan bahwa lebih dari 60% konsumen merasa lebih percaya pada produk dengan nilai lokal yang jelas.

Dengan semangat yang tinggi, marilah kita dukung produk dalam negeri sebagai wujud kebanggaan dan kontribusi untuk ekonomi negara. Setiap produk lokal yang kita pilih adalah langkah kecil, tetapi berpengaruh dalam membangun negara yang lebih kuat dan mandiri.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page