Polda Metro Jaya berhasil menyita 53 item bukti terkait insiden kerusuhan dan pembakaran fasilitas umum di kota ini beberapa waktu yang lalu. Antara barang bukti tersebut termasuk rekaman CCTV, botol bekas bom molotov, perangkat elektronik, serta barang-barang yang dijarah seperti dispenser pemanas air dan kursi kafe. Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, menyampaikan informasi ini saat jumpa pers dengan media, Senin (15/9/2025).
Menurut Kombes Wira Satya Triputra dari Dirreskrimum Polda Metro Jaya, beberapa lokasi seperti kafe dan halte TransJakarta menjadi target pembakaran menggunakan bom molotov. “Barang bukti yang kami sita berasal dari tempat kejadian peristiwa maupun lokasi pembuatan bom molotov,” jelasnya. Dalam penggeledahan terhadap tersangka, polisi menemukan botol dan sumbu yang digunakan sebagai alat pembakaran.
Hingga saat ini, polisi telah menetapkan 16 orang sebagai tersangka dalam kasus perusakan dan pembakaran fasilitas umum selama kerusuhan. Jumlah ini dimasukkan ke dalam total 68 tersangka yang telah ditangkap terkait insiden tersebut. Kapolda Metro Jaya menekankan bahwa seluruh tersangka merupakan pelaku kerusuhan, bukan demonstran atau pengunjuk rasa.
Dalam jumpa pers yang diadakan Senin (15/9/2025), Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan bahwa pelaku perusakan ini tidak tergolong sebagai demonstran, melainkan perusuh yang bertujuan merusak dan menganggu ketertiban umum. “Kami menangkap perusuh, bukan pendemo,” katanya. Kapolda juga mengungkapkan bahwa penangkapan ini dilakukan sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dengan tindakan tegas terhadap pelaku aksi anarkis.
Berdasarkan studi kasus terkait kerusuhan massa yang terjadi di beberapa kota besar, seringkali pelaku perusakan ini memiliki motif yang berbeda dari demonstrasi damai. Data menunjukkan bahwa sekitar 60% kerusuhan massa berujung pada kerusakan fasilitas umum, sedangkan 30% lainnya melibatkan penjarahan. Hal ini menekankan pentingnya tindakan pencegahan dan penghentian segera terhadap pelaku perusakan agar tidak merugikan masyarakat luas.
Di era digital, informasi seputar kerusuhan dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial, yang bisa memengaruhi percepatan atau perlambatan situasi. Penggunaan bom molotov dalam kerusuhan, seperti yang terjadi ini, menandakan adanya perencanaan sebelumnya. Pengawasan terhadap kelompok-kelompok yang berpotensi melakukan aksi anarkis perlu ditingkatkan agar kerusuhan seperti ini dapat dicegah sebelum terjadi.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.