Pria AS Dianyut Organ di Saat Masih Hidup

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Setelah menjalani operasi di meja operasi dengan dada terbuka, seorang pria bernama Larry Black Jr hampir kehilangan sebagian organ tubuhnya. Saat itu, seorang dokter bernama Zohny Zohny segera masuk ke ruang operasi dengan berkata untuk menurunkan pasien dari meja, karena Black masih hidup dan merupakan pasiennya. Tim medis terkejut mendengar perintah tersebut, karena mereka sudah memperoleh persetujuan dari keluarga untuk mengambil organ tubuhnya. Zohny, dokter bedah saraf yang baru pertama kali bertugas, menegaskan bahwa ia belum berkomunikasi dengan keluarga dan tidak setuju dengan langkah tersebut, sehingga harus segera menurunkan Black.

Black, yang saat itu berusia 22 tahun, dibawa ke rumah sakit setelah mengalami luka tembak di kepala pada 24 Maret 2019. Sebelum seminggu kemudian, ia dijadwankan untuk mengikuti prosedur donor organ, meskipun jantungnya masih berdetak dan belum dinyatakan mati otak. Molly Watts, kakaknya, mengaku bahwa keluarga sempat ragu setelah menyetujui donor organ, tetapi keinginan mereka tidak dihiraukan hingga Zohny turun tangan. Sekarang, Black yang berusia 28 tahun menjalani kehidupan sebagai musisi dan ayah dari tiga anak. Ia masih membutuhkan fisioterapi rutin akibat gejala dari luka tembak tersebut. Ia juga ingat bahwa saat berada dalam kondisi koma medis, ia mendengar suara ibunya yang berteriak serta semua orang di sekitarnya memanggil namanya, menangis, dan memutar lagu-lagu favoritnya.

Transplantasi organ telah menyelamatkan ribuan jiwa di Amerika Serikat. Menurut Organ Procurement and Transplantation Network, lebih dari 48.000 transplantasi dilakukan pada 2024. Meski begitu, praktik donor organ terus menuai kontroversi. Beberapa laporan mengungkap adanya kasus pasien yang masih menunjukkan tanda-tanda kesadaran sebelum organ mereka diambil. Investigasi federal terhadap organisasi nonprofit donor organ di Kentucky, yang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times pada Juni, menemukan bahwa dalam waktu empat tahun, tim medis sempat merencanakan pengambilan organ dari 73 pasien yang masih menunjukkan aktivitas neurologis. Walaupun prosedur tersebut tidak dilanjutkan, pejabat federal berjanji akan melakukan reformasi besar terhadap sistem donor organ di Amerika Serikat. Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Robert F Kennedy Jr., menyatakan bahwa temuan tersebut mengejutkan, karena ada pasien yang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan saat proses pengambilan organ dimulai.

Zohny mengakui bahwa kisah Black terus terpapar di ingatannya, mengingatkan bahwa pemahaman tentang kesadaran manusia masih terbatas. Menentukan kapan seseorang benar-benar dinyatakan meninggal tetap menjadi persoalan yang rumit. Ia menekankan bahwa tidak ada pihak jahat dalam kasus ini, melainkan sistem yang bermasalah. Kebijakan yang ada perlu ditinjau kembali agar donor organ dilakukan pada orang yang tepat, di waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dengan tenaga ahli yang tepat.

Kehidupan adalah something that cannot be taken lightly. Every human deserves dignity and respect, especially in vulnerable moments. Larry Black’s story reminds us of the importance of ethical practices in medicine and the need for continuous improvement in how we define and respect life.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan