Pemerintah Daerah Dituntut Mengembangkan Sistem Pangan Terpadu untuk Kesejahteraan Masyarakat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sultan Baktiar Najamudin, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan sistem pangan yang saling terhubung sebagai jawaban untuk mencapai kemandirian, aksesibilitas, dan manfaat pangan, sekaligus untuk merangsang perekonomian daerah.

Menurutnya, pemerintah daerah wajib membangun keberanian pangan dengan cara terorganisir dan sistematis di tengah penyesuaian dana transfer ke daerah. Langkah ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap program prioritas pemerintah serta upaya pencegahan terhadap potensi konflik geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.

Pemerintah telah menghasilkan ratusan triliun rupiah untuk program prioritas swasembada pangan, Sekolah Rakyat, dan Makan Bergizi Gratis. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mempersiapkan strategi yang tepat agar dana besar dari beberapa program utama pemerintah ini dapat dioptimalkan dalam berputar di dalam sistem ekonomi daerah.

Putra Desa Pino, Bengkulu, menegaskan setiap daerah memiliki potensi lahan pertanian, komoditas pangan, dan produksi hortikultura yang beragam. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu mengembangkan program yang melibatkan beberapa kementerian dan lembaga dengan pendekatan inovatif.

Daerah yang mampu mengelola inovasi pangan terintegrasi memiliki kesempatan untuk mendapat insentif fiskal lebih besar dibandingkan daerah lain. Pemerintah daerah juga perlu mendorong partisipasi generasi muda melalui usaha mikro kecil dengan bimbingan intensif.

Dengan pendekatan inovasi pangan terintegrasi, tidak hanya ada kemungkinan untuk meningkatkan dampak anggaran yang dialokasikan, tetapi juga dapat mengurangi biaya produksi bagi petani, peternak, nelayan, serta industri kecil. Hal ini juga dapat menciptakan ribuan pengusaha muda dan puluhan ribu pekerjaan baru di daerah.

Sultan mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif fiskal kepada pemerintah daerah yang aktif dan inovatif dalam mengembangkan sistem pangan terintegrasi dari sumber hingga ke konsumen. Langkah ini penting untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis dan menjaga keterjangkauan harga pangan.

Inovasi sistem pangan terintegrasi adalah pendekatan produksi yang menggabungkan berbagai usaha pertanian, termasuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, serta melibatkan lembaga keuangan dan industri pengolahan pangan dalam satu ekosistem. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi dampak negatif lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui sistem yang efisien dan berkelanjutan.

Pelaksanaan sistem pangan terintegrasi bukan hanya tentang produktivitas, tetapi juga tentang kebersamaan, inovasi, dan keberlanjutan. Dengan mengoptimalkan potensi daerah, kita dapat membangun pangan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi generasi sekarang dan masa depan. Inilah waktu yang tepat untuk berinvestasi pada pangan, bukan hanya sebagai kebutuhan, tetapi sebagai fondasi ekonomi daerah yang kuat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan