Grup Artha Graha Ungkap Detail Terkait Berita Taman Nasional Komodo

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Grup Artha Graha merespons dengan tegas laporan media yang mencantumkan nama Tomy Winata dalam proyek pariwisata di Taman Nasional Komodo. Perusahaan ini mengaku tidak pernah terlibat bisnis dengan pihak politik dalam proyek melalui PT Komodo Wildlife Ecotourism (KWE).

Seluruh kegiatan Grup Artha Graha selalu mengutamakan tata kelola perusahaan yang baik, profesionalisme, dan menghindari konflik kepentingan, terutama yang bersentuhan dengan dunia politik. “Kami berkomitmen pada pelestarian lingkungan di kawasan ini, yang terwujud melalui pemulihan habitat, pengelolaan sampah, edukasi lingkungan, serta perlindungan ekosistem di Pulau Padar,” ungkap Komisaris Utama PT KWE Erick Hartanto, Minggu (14/9/2025).

PT Palma Hijau Cemerlang, anak perusahaan Grup Artha Graha, memang aktif di Taman Nasional Komodo. Namun, kegiatan utamanya bukan pengembangan pariwisata massal, melainkan mendukung konservasi melalui kerja sama dengan Balai Taman Nasional Komodo.

Desain bangunan yang sering muncul di berbagai media adalah rancangan lama dari pengelola sebelumnya. Saat ini tidak ada rencana pembangunan baru di Pulau Padar. “Kami sedang mengevaluasi kembali rancangan tersebut dengan mempertimbangkan kelestarian ekosistem dan aspirasi masyarakat setempat,” jelas Erick.

Grup Artha Graha menegaskan seluruh perizinan usaha diurus secara transparan sesuai aturan hukum tanpa campur tangan pihak manapun. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap hukum, tata kelola yang baik, serta standar konservasi internasional.

Informasi sebelumnya tidak seluruhnya akurat menurut data lapangan. “Klarifikasi ini dibuat untuk menegaskan komitmen kami menjalankan bisnis dengan transparansi, etika, dan berfokus pada pembangunan berkelanjutan,” tambah Erick.

Kritik dari masyarakat adat dan publik sangat dihargai, karena prinsip utama kami adalah keberlanjutan lebih penting dari ekspansi. Kegiatan nyata kami di lapangan lebih difokuskan pada aksi konservasi, seperti pembersihan pantai, penurunan sampah plastik, dan program penanaman pohon bersama masyarakat.

Konservasi hanya bisa berhasil jika dilakukan bersama seluruh pihak, sehingga manfaatnya nyata bagi lingkungan, masyarakat, dan kelestarian Taman Nasional Komodo sebagai warisan dunia.

Konservasi bukan hanya tentang melestarikan alam, tetapi juga tentang membangun kemitraan yang kuat dengan masyarakat setempat. Setiap langkah yang kita ambil harus selaras dengan kebutuhan ekosistem dan aspirasi masyarakat, agar Taman Nasional Komodo tetap menjadi cerminan sejalan antara kemajuan dan kelestarian.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan