Sembilan Belas Tentara Pakistan Gugur dalam Serangan Taliban pada Konvoi Militer

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sebelumnya, terjadi insiden fatal di Pakistan ketika 12 anggota militer tewas akibat serangan kelompok Taliban Pakistan di wilayah barat laut negara itu. Serangan ini dilancarkan pada Sabtu (13/9/2025) pagi, ketika beberapa orang bersenjata menyerang konvoi militer dengan senjata berat.

Koreksi: Konvoi militer yang sedang melewati sebuah kota di distrik Waziristan Selatan, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, diserang sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Serangan tersebut menewaskan 12 personel keamanan dan melukai empat orang lainnya. Petugas keamanan yang berada di lokasi menjelaskan bahwa senjata yang dibawa dalam konvoi berhasil disita oleh penyerang.

Diketahui, kelompok Tehreek-e-Taliban (TTP) mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut melalui media sosial. TTP merupakan kelompok terpisah, meskipun memiliki hubungan dengan Taliban Afghanistan.

Serangan ini menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir di Khyber Pakhtunkhwa. Wilayah ini sebelumnya dikuasai sebagian besar oleh TTP sebelum kelompok tersebut dipukul mundur dalam operasi militer tahun 2024. Islamabad menuduh Afghanistan gagal mengusir militan yang menggunakan wilayah mereka untuk menyerang Pakistan, meskipun Kabul membantah tuduhan tersebut.

Warga di berbagai distrik Khyber Pakhtunkhwa telah melaporkan munculnya grafiti dengan nama TTP di beberapa gedung, menimbulkan khawatir waktu bahwa kelompok tersebut akan kembali berkuasa. Seorang pejabat senior pemerintah setempat baru-baru ini mengaku bahwa jumlah petempur TTP dan frekuensi serangan mereka telah meningkat.

Data dari AFP mencatat, sejak 1 Januari 2025, hampir 460 orang, sebagian besar anggota pasukan keamanan Pakistan, tewas dalam serangan-serangan yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata di Khyber Pakhtunkhwa maupun Provinsi Balochistan di selatan.

Keadaan ini memang semakin mengkhawatirkan, dengan adanya tanda-tanda bahwa kelompok militan mulai memperkuat diri lagi. Warga perlu tetap waspada dan pemerintah harus lebih gigih dalam memerangi ancaman keamanan ini. Jangan biarkan kebebasan dan kedamaian kita terancam oleh kekerasan yang tidak berizin.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan