PM Sementara Nepal Berjalan Ke Lugar Korban Demo Berdarah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sushila Karki, Perdana Menteri sementara Nepal, belum muncul di depan umum sejak dilantik setelah unjuk rasa yang berakhir tragis di Kathmandu. Sebagai langkah awal dalam menjalankan tugasnya, ia memilih untuk mengunjungi para demonstran muda yang terluka akibat aksi antikorupsi yang menewaskan beberapa orang dan mengakibatkan kekacauan.

Menurut laporan AFP pada Sabtu (13/9/2025), Sushila mengunjungi korban luka di rumah sakit, meski belum pernah mengucapkan pidato publik sejak diangkat pada Jumat malam. Langkah ini menjadi awal dari upayanya dalam memulihkan stabilitas pemerintahan.

Situasi di Nepal semakin genting setelah jumlah korban jiwa dalam unjuk rasa ini mencapai 51 orang. Ribuan narapidana juga memanfaatkan kekacauan tersebut untuk melarikan diri, sehingga hingga kini masih ada sekitar 12.500 tawanan yang masih dalam pengungsian. Data ini diumumkan oleh Kepolisian Nepal melalui pernyataan resmi pada Jumat (12/9) waktu setempat.

Kondisi ini menimbulkan tantangan bagi Sushila dalam memimpin negara yang sedang menghadapi kerusuhan dan krisis keamanan. Keberadaan para narapidana yang kabur dan jumlah korban yang terus bertambah menambahkan kompleksitas dalam upaya pemulihan stabilitas.

Sementara itu, juru bicara Kepolisian Nepal, Binod Ghimire, menegaskan bahwa perburuan terhadap tawanan yang melarikan diri masih berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa situasi di Nepal tetap sensitif dan memerlukan tanggapan yang tepat dari pemerintah yang baru.

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Sushila tentang rencana jangka panjang, kunjungan ini menunjukkan komitmen awalnya untuk mengatasi krisis yang sedang dihadapi. Upaya pemulihan keamanan dan pembangunan kembali kepercayaan masyarakat menjadi prioritas utama dalam jangka dekat.

Nepal kini menghadapi masa kritis di mana keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah sementara dapat mempengaruhi masa depan negara. Sushila Karki memiliki tanggung jawab besar dalam mengatur kembali kebersihan pemerintahan dan memastikan keamanan bagi rakyat. Masyarakat menantikan langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk memulihkan stabilitas dan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.

Dalam kondisi seperti ini, penting bagi pemerintah sementara untuk bekerja sama dengan semua pihak, termasuk masyarakat sipil dan organisasi internasional, untuk mengatasi krisis ini. Tindakan tegas terhadap kekerasan dan upaya pembangunan kembali kepercayaan akan menjadi kunci sukses dalam memulihkan Nepal agar kembali stabil dan damai.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan