Di ibu kota Jakarta, ada usulan agar setiap individu di Indonesia hanya memiliki satu akun untuk setiap jenis platform media sosial. Inisiatif ini dikemukakan oleh Narliswandi Iwan Piliang, seorang pejuang aktivis media sosial, yang menganggap langkah ini sebagai upaya untuk mengatasi masalah penipuan yang melimpah di dunia maya. Penipuan ini sering menargetkan tokoh maupun instansi resmi negara, seperti yang pernah dilakukan oleh akun palsu yang mengaku mewakili Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di platform TikTok.
Di Jawa Timur, Badan Pendapatan Daerah (Bapeda) baru-baru ini melatarbelakakan masyarakat terhadap akun WhatsApp palsu yang memanfaatkan nama Sekretaris Daerah Adhy Karyono. Selain itu, fenomena akun palsu yang menyebarkan tautan phising juga terus berlanjut, dengan tujuan menguras keuangan korban yang tidak waspada.
Iwan Piliang mengemukakan, salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengimplementasikan aturan satu orang satu akun per jenis media sosial. Ini juga akan membantu mengatur akun-anonim yang sering digunakan tanpa tanggung jawab. “Saya yakin ini adalah solusi terbaik bagi negara dengan demografi yang besar dan beragam, di mana pengguna media sosial meliputi semua kalangan usia, termasuk anak-anak yang bisa melakukan pengejelean dengan kata-kata tidak pantas melalui akun anonim,” tuturnya pada hari Sabtu, 13 September 2025.
Selain itu, Iwan juga menekankan bahwa lembaga resmi harus memiliki identitas yang jelas, termasuk registrasi formal dengan penanggung jawab yang terverifikasi melalui NIK dan nomor telepon. Menurutnya, ini akan membantu menyempurnakan budaya digital di Indonesia, terutama dalam rangka memastikan kontes pemilihan umum yang akan datang berjalan dengan lebih transparan. “Dengan aturan ini, kontes pemilihan presiden akan lebih berkualitas, karena tidak ada lagi akun anonim atau bot yang bisa memanipulasi informasi,” tambahnya.
Bambang Haryadi, Sekretaris Fraksi Gerindra di DPR RI, mengamati bahwa jumlah penduduk Indonesia sekitar 280 juta (termasuk bayi dan anak) kontras dengan jumlah nomor handphone aktif yang mencapai 350 juta, menurut data Kominfo. Jumlah tersebut tidak termasuk nomor yang sudah dinonaktifkan atau diganti. Dia mempersoalkan penjualan nomor telepon tanpa verifikasi yang jelas, karena nomor tersebut menjadi dasar pembuatan akun media sosial anonim yang bisa dimanfaatkan untuk kejahatan.
Bambang Haryadi sebelumnya juga mengusulkan agar setiap warga hanya memiliki satu akun per jenis platform media sosial. Namun, ia menyoroti bahwa inisiatif ini bukan untuk membatasi demokrasi, melainkan untuk mencegah adanya akun palsu. “Setiap orang boleh memiliki satu akun Instagram, satu akun TikTok, satu akun Facebook, dan satu akun WhatsApp, tetapi tidak boleh memiliki dua akun pada platform yang sama,” jelasnya. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko penipuan dan manipulasi yang terjadi di dunia maya.
Sekilas Data Riset Terbaru:
Studinya menunjukkan bahwa penipuan melalui media sosial terus meningkat, terutama di kalangan pengguna muda. Akun palsu dan bot sering digunakan untuk menyebarkan informasi salah atau melakukan penipuan finansial. Implementasi aturan satu akun per individu dapat membantu mengurangi kasus-kasus ini dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap platform digital.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Ide satu akun per orang per platform tidak hanya akan menghambat penipuan, tetapi juga dapat mendorong konten yang lebih berkualitas. Dengan identitas yang jelas, pengguna akan lebih bertanggung jawab atas aktivitas mereka, dan platform media sosial akan lebih mudah memantau dan menghapus akun yang mencurigakan. Ini juga akan memfasilitasi pemilihan umum yang lebih transparan dan adil.
Kesimpulan
Usulan agar setiap orang memiliki satu akun media sosial per platform bukan hanya tentang mengurangi penipuan, tetapi juga mendorong budaya digital yang lebih tanggung jawab dan transparan. Dengan langkah ini, Indonesia dapat menuju ke arah peradaban digital yang lebih matang, di mana setiap konten dan interaksi online didasarkan pada identitas yang jelas dan akuntabilitas yang tinggi. Mari dukung inisiatif ini untuk memastikan kehidupan digital kita lebih aman dan responsif.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.