Kenaikan Impor BBM 1,4 Juta Kiloliter Dilaporkan oleh RI

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Indonesia akan melakukan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS) sebesar 1,4 juta kiloliter (Kl). Tujuannya untuk memastikan kebutuhan BBM di PT Pertamina (Persero) dan SPBU swasta, serta untuk memenuhi komitmen perdagangan antara Indonesia dan AS.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa jumlah tersebut mencakup kebutuhan keseluruhan dari Pertamina dan SPBU swasta. Selain memenuhi kebutuhan domestik, impor ini juga merupakan bagian dari komitmen perdagangan antara kedua negara.

Angka tersebut masih berstatus sementara, dan persentase BBM yang dialokasikan kepada Pertamina maupun SPBU swasta belum diputuskan. Yuliot menjelaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan data lebih detail dari Pertamina dan SPBU swasta sebelum menentukan volume yang tepat.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah memberikan kebijakan pemangkasan tarif impor produk Indonesia ke AS, rendah menjadi 19% dari sebelumnya 32%. Namun, kebijakan ini tidak diberikan tanpa syarat. Trump menetapkan empat persyaratan bagi Indonesia.

menurut CNN Business, Rabu (16/7/2025), syarat pertama adalah Indonesia tidak akan mengenakan tarif apapun terhadap produk ekspor dari AS. Kedua, Indonesia harus membeli produk energi dari AS senilai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 244 triliun (kurs Rp 16.271/US$). Ketiga, Indonesia harus membeli produk pertanian dari AS senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 73 triliun. Keempat, Indonesia harus membeli 50 pesawat Boeing, dengan mayoritas jenis seri 777. Pembelian ini rencananya akan dilakukan melalui maskapai Garuda Indonesia.

Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan berbagai faktor dalam impor BBM, termasuk komitmen perdagangan dengan AS. Langkah ini menunjukkan upaya untuk membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan Amerika Serikat. Selain itu, pembelian pesawat Boeing dapat menaikkan kualitas armadanya dan mendukung industri penerbangan domestik. Langkah-langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam diversifikasi sumber energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

Impor BBM ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam hubungan bisnis internasional. Dengan memenuhi komitmen impor ke AS, Indonesia dapat memperoleh manfaat dalam bentuk penurunan tarif dan akses pasar yang lebih luas. Hal ini akan memberikan dampak positif pada perekonomian nasional, terutama dalam sektor energi dan industri penerbangan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan