Jaksa Muda Simeulue Mengabdi dan Hadapi Tantangan untuk Melayani Masyarakat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kejaksaan tidak hanya bertugas menangani perkara pidana, tetapi juga bertanggung jawab untuk mendidik masyarakat tentang kepatuhan hukum. Contohnya terlihat pada Muhammad Rafiqan, seorang Jaksa Muda yang bertugas di Kejaksaan Negeri Simeulue, daerah yang paling sulit dijangkau di Aceh. Ia menghadapi berbagai rintangan saat melakukan sosialisasi hukum kepada warga setempat.

Menurut Rafiqan, akses ke berbagai wilayah Simeulue menjadi tantangan tersendiri. “Di daerah daratan, kita bisa dengan mudah bergerak ke mana saja. Namun di sini, perjalanan membutuhkan waktu lama dan akses yang tidak mudah,” katanya pada Thecuy.com, Jumat (5/9/2025).

Salah satu desa yang dia kunjungi adalah Desa Pulau Teupah, yang memakan waktu sekitar satu jam perjalanan. “Untuk mencapai desa tersebut, kita harus melalui laut menggunakan kapal nelayan. Perjalanan tersebut berlangsung sekitar satu jam sebelum kami tiba di tujuan,” jelasnya.

Rafiqan menambahkan bahwa mayoritas warga Simeulue masih memiliki pemahaman yang terbatas tentang hukum. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan fasilitas pendidikan dan sumber daya manusia yang masih minim. Sebagai jaksa, salah satu tugasnya adalah menyampaikan informasi hukum secara jelas kepada masyarakat.

Dalam mengemban tugas sosialisasi, Rafiqan selalu memperhatikan pembawaan yang humanis dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. “Masyarakat di desa ini tidak begitu memahami hukum. Oleh karena itu, kami harus memastikan penyampaian kami mudah dipahami. Jangan sampai kita menggunakan bahasa yang tidak familiar, karena itu akan mempengaruhi pemahaman mereka,” katanya.

Meskipun bertugas di daerah terpencil, Rafiqan tetap menjaga profesionalitas dan integritasnya. Ia menegaskan bahwa tugas, fungsi, dan kewenangan jaksa sama, meskipun lokasi bertugas berbeda. “Bapak Jaksa Agung selalu menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme. Kita harus menjaga hati nurani agar kepercayaan publik terhadap lembaga kejaksaan dapat terjaga,” tambahnya.

Detikcom bekerja sama dengan Kejaksaan Agung dalam membagikan cerita-cerita inspiratif tentang dedikasi para jaksa dalam penegakan hukum. Program ini tidak hanya mendokumentasikan upaya menuntaskan kasus, tetapi juga menyorot peran sosial jaksa dalam mengedukasi masyarakat. Melalui ini, diharapkan masyarakat akan lebih memahami peran penting lembaga kejaksaan dalam pembangunan dan penegakan hukum di Indonesia.

Data riset terbaru menunjukan bahwa pengabdian jaksa di daerah terpencil seperti Simeulue sangat berdampak positif pada kesadaran hukum masyarakat. Studi kasus menunjukkan bahwa sosialisasi hukum yang dilakukan dengan cara yang adaptif dan humanis mampu meningkatkan pemahaman hukum warga secara signifikan. Infografis yang menampilkan data ini menunjukkan bahwa wilayah dengan akses pendidikan terbatas maisuknya informasi hukum, seperti Simeulue, memerlukan pendekatan khusus untuk menjangkau masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan seperti ini, jaksa seperti Rafiqan menjadi contoh inspiratif yang menunjukkan pentingnya integritas dan dedikasi dalam menjaga keadilan. Keadilan bukan hanya tentang menuntut pelanggar hukum, tetapi juga membangun kesadaran hukum di masyarakat. Dengan demikian, lembaga kejaksaan tidak hanya menjadi pengawal hukum, tetapi juga pendidik dan perantara antara hukum dan masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan