"Pesanan Pembunuhan Charlie Kirk Tertulis ‘Bella Ciao’ di Selongsong Peluru"

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pihak berwenang telah mengamankan selongsong peluru yang tidak terpakai, diduga milik pelaku pembunuhan terhadap Charlie Kirk, pengaruh media sosial. Pada selongsong tersebut terdapat tulisan anti-fasis dan lagu popular Italia, ‘Bella Ciao’.

Menurut laporan AFP pada Jumat (12/9/2025), Gubernur Utah, Spencer Cox, menjelaskan terdapat dua selongsong peluru. Salah satu berisi pesan “Hei, fasis! Tangkap!” dan yang lainnya bertuliskan “Bella ciao”. Secara historis, lagu tersebut dikenal sebagai lagu perjuangan anti-fasis era Perang Dunia II di Italia.

Gubernur Spencer Cox juga mengungkapkan identitas pelaku setelah Donald Trump memuat informasi tentang penangkapan tersangka melalui wawancara di Fox News. Pelaku identik dengan nama Tyler Robinson, dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan aktivis dan pendukung sayap kanan Amerika Serikat, Charlie Kirk.

Donald Trump, dalam wawancara langsung dengan Fox News, menyampaikan bahwa pelaku telah ditangkap dan diserahkan oleh seseorang yang dekat dengannya. “Seseorang yang sangat dekat dengannya telah menyerahkannya,” katanya. Trump menjelaskan bahwa pelaku dibawa ke pihak berwenang oleh seorang pendeta yang beriman. “Orang tersebut terlibat dengan penegak hukum, tetapi merupakan orang yang beriman, seorang pendeta, dan membawanya ke seorang Marsekal AS yang luar biasa,” tambahnya.

Trump juga mengonfirmasi bahwa pelaku telah dilemparkan ke markas kepolisian. “Mereka mengantarnya ke markas besar polisi, dan dia ada di sana sekarang,” ujarnya. Selain itu, Trump menyatakan keyakinan terhadap keabsahan penangkapan ini. “Kami memiliki orang yang kami pikir adalah orang yang kami cari,” tutupnya.

FBI telah meluncurkan perburuan besar-besaran terhadap pelaku pembunuhan ini, bahkan menawarkan imbalan sebesar US$ 100.000 (sekitar Rp 1,6 miliar) untuk informasi yang dapat memungkinkan penangkapan pelaku. Charlie Kirk, seorang aktivis sayap kanan dan influenser pendukung Trump, tewas dalam insiden pembunuhan pada Rabu (10/9) saat menghadiri sebuah acara di Universitas Utah Valley, Utah.

Kasus ini mengungkapkan kekhawatiran tentang ketegangan politik di Amerika Serikat, di mana figura-media seperti Charlie Kirk sering menjadi sasaran serangan ideologis. Pemeriksaan selongsong peluru dengan tanda-tanda anti-fasis juga menimbulkan spekulasi tentang motif pelaku. Saat ini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap lebih banyak detail tentang peristiwa ini.

Kasus pembunuhan Charlie Kirk menegaskan pentingnya keamanan dalam perdebatan politik yang semakin polarisasi. Dalam situasi seperti ini, keamanan publik dan toleransi antar pemikir harus menjadi prioritas utama. Pelajari dari peristiwa ini untuk mencegah insiden serupa di masa depan, dan ingatlah bahwa dialog dan pemahaman saling menguntungkan dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan