Penurunan Laba Senin Indonesia 92 Persen Tetap Berencana Menyelenggarakan Dividen

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan rencana pembagian dividen meskipun laba bersih mereka mengalami penurunan drastis di semester pertama tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih mereka merosot 92%, dari Rp 501,47 miliar menjadi Rp 39,97 miliar.

Pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan, dengan total pendapatan Rp 15,60 triliun di semester pertama 2025, turun dari Rp 16,41 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Semen Indonesia, menyatakan bahwa perusahaan masih berusaha untuk memberikan dividen kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2025. Namun, hingga saat ini, rasio dividen yang akan dibagikan belum ditentukan.

Dalam acara Public Expose Live secara virtual, Jumat (12/9/2025), Sigit menambahkan, “Kami ingin terus meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga dividen, baik nominal maupun yield-nya, dapat memberikan return optimal bagi seluruh pemegang saham, termasuk pemerintah Republik Indonesia dan para pemegang saham utama lainnya.”

Pada tahun sebelumnya, perusahaan telah membagikan dividen sebesar Rp 92,2 per saham, atau sekitar Rp 648,75 miliar, dengan yield sekitar 3,7% untuk tahun buku 2024. Sigit menegaskan bahwa perusahaan akan fokus untuk memperbaiki kinerja keuangan di tahun 2025.

“Untuk tahun 2025, kami berencana untuk membayar dividen berdasarkan kinerja tahun 2024. Tahun lalu, kami telah memberikan Rp 648,75 miliar, sehingga per lembar saham sekitar Rp 96,2 dengan yield sekitar 3,7%,” kata Sigit.

SMGR mencatat laba bersih Rp 39,97 miliar di semester pertama 2025, turun dramatis 92% dari Rp 501,47 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan juga merosot dari Rp 16,41 triliun menjadi Rp 15,60 triliun.

Pendapatan SMGR terdiri dari dua segmen utama: pihak berelasi dan pihak ketiga. Pendapatan dari pihak berelasi meliputi semen (Rp 863,34 miliar), beton jadi dan siap pakai (Rp 49,73 miliar), dan pendapatan lainnya (Rp 13,34 miliar). Sementara pendapatan dari pihak ketiga didominasi oleh semen (Rp 11,06 triliun), terak (Rp 1,83 triliun), beton jadi dan siap pakai (Rp 620,86 miliar), bahan bangunan non-semen (Rp 635,22 miliar), jasa konstruksi (Rp 198,33 miliar), logistik (Rp 157,40 miliar), kantong semen (Rp 25,87 miliar), persewaan tahan (Rp 24,99 miliar), dan lain-lain (Rp 119,52 miliar).

Beban pokok pendapatan perusahaan mencapai Rp 12,47 triliun di semester pertama 2025, sedikit menurun dari Rp 12,55 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan kinerja keuangan merupakan kunci bagi Semen Indonesia untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. Dengan fokus pada efisiensi operasi dan diversifikasi pendapatan, perusahaan berharap dapat memulihkan kinerja finansialnya. Para investor dianjurkan untuk memantau perkembangan lebih lanjut, karena kebijakan dividen dan strategi perusahaan akan memberikan wawasan tentang prospek industri semen di masa depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan