Pengusaha Korea Selatan Diajak Investasi Produk Kesehatan di Indonesia oleh Kepala BPOM

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Prof Dr Taruna Ikrar, menyampaikan visi kolaborasi strategis dengan Korea Selatan dalam sektor kesehatan. Dalam pertemuan dengan 150 pengusaha dari Negara Ginseng, ia mengajak untuk memperkuat investasi di Indonesia, meliputi obat-obatan, makanan, skincare, minuman kesehatan, dan produk inovatif lainnya.

Menurut Prof Ikrar, Indonesia bukan hanya pasar potensial dengan penduduk melebihi 270 juta jiwa, tetapi juga mitra strategis untuk riset, produksi, dan distribusi produk kesehatan berkualitas. Permintaan produk kesehatan di negara ini terus naik seiring dengan pertumbuhan kelas menengah.

BPOM siap menyediakan regulasi yang transparan dan efisien untuk mendukung ekosistem investasi. Kerjasama dengan Korea Selatan diharapkan mempercepat transfer teknologi, pengembangan SDM, dan hadirnya produk inovatif yang aman di Indonesia. Investasi dari Korea Selatan juga dijanjikan membawa dampak langsung, seperti pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

Prof Ikrar menekankan pentingnya konsep ABG ( Akademik, Bisnis, Pemerintah) sebagai landasan kolaborasi. Sinergi antara universitas, dunia usaha, dan pemerintah akan menciptakan ekosistem inovasi berkelanjutan. Contohnya, riset bersama universitas Korea Selatan dan Indonesia di bidang bioteknologi, dengan industri sebagai penggerak komersialisasi dan BPOM sebagai pengatur standar keamanan.

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia mengapresiasi inisiatif BPOM dan menyebut Indonesia sebagai mitra potensial besar. Kerjasama di bidang kesehatan diharapkan membawa manfaat nyata bagi kedua negara.

Selain itu, Prof Ikrar meresmikan Pameran Produk Kesehatan di Jakarta Convention Center, menghadirkan 150 stand pengusaha Korea yang menampilkan berbagai produk seperti obat modern, pangan fungsional, minuman kesehatan, dan produk kecantikan terbaru. Pengusaha Korea Selatan menanggapi positif ajakan ini, melihat peluang bisnis dan dukungan terhadap agenda Indonesia Emas 2045.

BPOM siap menyediakan regulasi yang transparan dan efisien untuk mendukung ekosistem investasi. Kerjasama dengan Korea Selatan diharapkan mempercepat transfer teknologi, pengembangan SDM, dan hadirnya produk inovatif yang aman di Indonesia. Investasi dari Korea Selatan juga dijanjikan membawa dampak langsung, seperti pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

Korepesi ABG (Akademik, Bisnis, Pemerintah) menjadi kunci kolaborasi berkelanjutan. Melalui riset bersama, komersialisasi produk, dan pengawasan regulasi, Indonesia dan Korea Selatan dapat membangun rantai nilai yang kuat dalam bidang kesehatan. Ini adalah langkah strategis untuk meraih visi Indonesia Emas 2045 dengan industri yang berdaya saing global.

Kemitraan ini tidak hanya tentang perdagangan, tetapi juga pengembangan kapasitas lokal dan inovasi berkualitas. Dengan dukungan BPOM, Indonesia bisa menjadi pusat produksi dan riset kesehatan yang berkualitas. Investasi dari Korea Selatan akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan industri keduanya.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan