Penetapan Tanah Bos Sritex Iwan Setiawan oleh Kejagungan Sita Senilai Rp 510 Miliar

Kejaksaan Agung telah melakukan penangkapan aset berupa lahan yang dimiliki oleh tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dan tanda pengikatan perjanjian kredit bank kepada PT Sritex Tbk. Nilai aset yang disita diperkirakan mencapai Rp 510 miliar.

Menurut Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna, aset yang disita terdiri dari 152 plot tanah yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Tengah. Dalam rinciannya, 57 plot tanah terdaftar atas nama Iwan Setiawan Lukminto, terletak di Banmati, Combongan, Jetis, Kedungwinong, Mandan, dan Tanjung, Kabupaten Sukoharjo.

Selain itu, terdapat 94 plot tanah yang tercatat atas nama Megawati, istri Iwan Setiawan, di Gupit, Jangglengan, Pengkol, dan Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. “Adapun satu plot tanah hak guna bangunan dimiliki oleh PT Sukoharjo Multi Indah Textile Mill di Mojorejo, Kabupaten Sukoharjo,” jelasnya.

Proses penyitaan dan pemasangan plang sita akan dilakukan secara bertahan terhadap aset tersangka di berbagai lokasi. Berikut rinciannya:

• Kabupaten Sukoharjo: 152 plot tanah dengan luas total 471.758 m²
• Kota Surakarta: 1 plot tanah dengan luas 389 m²
• Kabupaten Karanganyar: 5 plot tanah dengan luas 19.496 m²
• Kabupaten Wonogiri: 6 plot tanah dengan luas 8.627 m²

Total luas seluruh aset yang disita mencapai 500.270 m² atau setara dengan 50,02 hektare. “Nilai estimasi aset ini diperkirakan sekitar Rp 510 miliar,” ujar Anang.

Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka yang diduga berkonspirasi untuk memberikan kredit kepada Sritex yang tidak sesuai dengan aturan.

Kasus dugaan korupsi ini dianggap merugikan negara sebesar Rp 1,088 triliun. Jumlah tersebut berasal dari pemberian kredit oleh Bank DKI sebesar Rp 149 miliar, BJB sebesar Rp 543 miliar, dan Bank Jateng sebesar Rp 395 miliar yang tidak mampu dibayarkan oleh Sritex.

Daftar 12 tersangka dalam kasus ini meliputi:

1. Iwan Setiawan Lukminto (ISL), mantan Direktur Utama Sritex
2. Dicky Syahbandinata (DS), pemimpin divisi komersial Bank BJB tahun 2020
3. Zainuddin Mappa (ZM), Direktur Utama Bank DKI tahun 2020
4. Allan Moran Severino (AMS), Direktur Keuangan PT Sritex (2006-2023)
5. Babay Farid Wazadi (BFW), Direktur Kredit UMKM dan Direktur Keuangan Bank DKI (2019-2022)
6. Pramono Sigit (PS), Direktur Teknologi Operasional Bank DKI (2015-2021)
7. Yuddy Renald (YR), Direktur Utama Bank BJB (2019-Maret 2025)
8. Benny Riswandi (BR), Senior Executive Vice President Bisnis Bank BJB (2019-2023)
9. Supriyatno (SP), Direktur Utama Bank Jateng (2014-2023)
10. Pujiono (PJ), Direktur Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng (2017-2020)
11. Suldiarta (SD), Kepala Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng (2018-2020)
12. Iwan Kurniawan Lukminto (IKL), mantan Wakil Direksi Utama PT Sritex (2012-2023)

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam pemberian kredit bank dan pengawasan yang ketat terhadap perjanjian finansial yang melibatkan perusahaan besar. Pelaku korupsi harus dihadukan keadilan tanpa pamrih, sedangkan masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap tanda-tanda penyalahgunaan wewenang dalam dunia bisnis.

Baca juga Berita lainnya di News Page