Orasi Kebangsaan di UAG: Ahy Mendorong SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul merupakan kunci utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dalam era perubahan global yang ditandai oleh kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan informasi yang melimpah di dunia digital, generasi Indonesia perlu tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual.

AHY menegaskan hal ini saat memberikan orasi kebangsaan pada acara wisuda dan penerimaan mahasiswa baru Universitas Ari Ginanjar (UAG) dan ESQ Business School di Jakarta. Menurutnya, dalam dunia yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian, manusia bisa menjadi korban atau bahkan budak teknologi. Oleh karena itu, nilai-nilai, prinsip, serta kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual harus menjadi landasan utama bagi generasi muda.

Selain itu, AHY menyatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, bangsa ini tidak boleh hanya mengandalkan sumber daya tersebut. SDM yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing tinggi adalah faktor utama yang akan menentukan lompatan besar bangsa di masa depan. Dengan populasi 280 juta jiwa, di mana 70 persennya berada pada usia produktif, Indonesia memiliki peluang emas yang harus dimanfaatkan dengan baik.

AHY juga mengapresiasi Dr. Ari Ginanjar, pendiri UAG, atas kontribusinya dalam membangun generasi bangsa melalui pendekatan pengembangan IQ, EQ, dan SQ. Selain itu, AHY mengingatkan para wisudawan dan mahasiswa baru agar tidak berhenti belajar setelah lulus, melainkan terus mengasah kemampuan diri dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat. “Hidup adalah universitas yang abadi. Gelar penting, tetapi lebih penting lagi bagaimana ilmu dan pengalaman kita memberi manfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

AHY juga menekankan bahwa pembangunan bangsa tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur fisik, melainkan juga dengan pembangunan manusia. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pembangunan yang memprioritaskan rakyat. “Pembangunan jembatan, bendungan, dan infrastruktur lainnya pada akhirnya adalah jembatan untuk pembangunan manusia. People first development,” katanya.

Selain itu, AHY juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan harmoni di tengah dinamika demokrasi. Menurutnya, ruang dialog yang sehat harus terus dibuka agar aspirasi rakyat dapat diterjemahkan menjadi kebijakan yang solutif. Kepada para wisudawan, mahasiswa baru, serta civitas akademika UAG, AHY menitipkan pesan agar terus mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter, berintegritas, dan berdaya saing global.

“Indonesia 2045 hanya tinggal 20 tahun lagi. Mari kita songsong dengan optimisme,” ucapnya. “Bangun SDM unggul, kokohkan persatuan, dan hadirkan kepemimpinan yang berlandaskan IQ, EQ, dan SQ. Inilah kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” sambungnya.

Dalam acara tersebut, AHY didampingi oleh Staf Khusus Menteri Agust Jovan Latuconsina dan Arif Rahman, serta Tenaga Ahli Menteri Ahmad Khoirul Umam.

Indonesia memiliki potensi besar untuk meraih kemajuan yang signifikan dalam dua dekade mendatang. Namun, untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, mereka harus serius dalam mengembangkan SDM yang unggul, mengukuhkan persatuan, dan mempersiapkan pemimpin masa depan yang berintegritas. Dengan demikian, generasi saat ini dapat menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan yang lebih cerah bagi bangsa Indonesia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan