Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, melakukan kunjungan untuk memantau revitalisasi Perpustakaan Ahmad Tohari di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana kebudayaan, terutama dalam bidang literasi dan sastra.
Proyek revitalisasi ini dilaksanakan oleh Direktorat Sarana dan Prasarana Kebudayaan, dengan progres saat ini mencapai 62 persen. Target penyerahan proyek direncanakan selesai pada bulan November tahun ini.
Dalam kesempatan itu, Fadli mengungkapkan pentingnya fabrikasi perpustakaan agar dapat menghasilkan lebih banyak penulis dari wilayah Banyumas dan sekitarnya. Dia juga menegaskan bahwa literasi kini menjadi prioritas karena banyak orang hanya mengonsumsi konten media sosial.
“Membaca bukan hanya aktivitas pasif. Melalui proses refleksi, kita dapat mengembangkan pikiran baru, inspirasi baru yang tak dapat digantikan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/9/2025).
Fadli berharap perpustakaan ini menjadi warisan Ahmad Tohari dan mampu menginspirasi masyarakat, seperti yang pernah dilakukan karya Ronggeng Dukuh Paruk yang menjadi ikon sastra dan spiritualitas lokal.
Fungsi perpustakaan ini tidak terbatas pada area baca saja, melainkan juga sebagai ruang publik untuk memahami visi Ahmad Tohari dalam pengembangan dunia penulisan dan pengarsipan sastra.
Sementara itu, Ahmad Tohari menyebutkan bahwa minat membaca perlu ditingkatkan meski teknologi digital terus berkembang. Buku tetap mempunyai nilai yang tak dapat digantikan.
“Oleh karena itu, kita berusaha menghidupkan kembali perpustakaan ini, dan alhamdulillah, saat ini sedang dalam proses pembangunan,” ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Kebudayaan didampingi oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, serta staf khusus dari berbagai bidang.
Peningkatan minat baca di masa digital merupakan tantangan serius. Studi terbaru menunjukkan bahwa generasi muda lebih cenderung mengonsumsi konten pendek daripada membaca buku secara ekstensif. Hal ini memerlukan strategi terpadu antara pemerintah dan masyarakat untuk mempromosikan kebiasaan membaca.
Kesimpulan
Dari semua ini, jelas bahwa perpustakaan tidak hanya sebagai tempat menyimpan buku, tetapi sebagai wadah pemikiran dan inspirasi. Investasi dalam sarana kebudayaan seperti ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi masa depan. Mari kita dukung upaya ini dengan senantiasa mengembangkan kebiasaan membaca dan mengapresiasi sastra Lokal.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.