Sidang PBB: Prabowo Diusung Kemlu untuk Membahas Konflik Palestina-Qatar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, akan menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat. Dalam kesempatan tersebut, ia akan menyoroti beberapa isu global, termasuk serangan Israel terhadap Doha, Qatar, serta permasalahan Palestina. Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu, Tri Tharyat, menegaskan bahwa isu-isu tersebut akan menjadi poin utama dalam pidato Prabowo.

“Terdapat beberapa prioritas dalam pidato Presiden, namun kami belum dapat membagikannya sebelum peluncurannya. Namun, dinamika global saat ini, seperti serangan terhadap negara merdeka Qatar, serta situasi di Palestina, pasti akan diangkat,” ujar Tri Tharyat selama konferensi pers di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025). Ia juga menambahkan bahwa Prabowo akan menyampaikan visi Asta Cita yang berhubungan dengan kebijakan luar negeri.

Selama Sidang Majelis Umum PBB, diharapkan akan ada lebih dari 140 pertemuan. Prabowo telah menentukan secara spesifik mana pertemuan yang akan diahadiri secara langsung, sementara yang lain akan diwakili oleh pejabat tinggi. “Proses ini masih dinamis, sehingga kami akan memberikan pembaruan lebih lanjut menjelang kegiatan tersebut,” katanya.

Sidang Umum PBB ke-80 dimulai pada 9 September 2025, dengan Debat Umum Tingkat Tinggi dijadwalkan pada 23 September 2025. Kehadiran Prabowo menjadi momok bagi Indonesia dalam pembahasan global, terutama karena ini adalah pertama kali dalam sepuluh tahun Presiden RI menghadiri acara ini secara langsung. Presiden sebelumnya, Joko Widodo, tidak pernah menghadiri Sidang Umum PBB secara langsung.

Peserta dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 berharap bahwa pidato Prabowo akan membawa visi baru dalam mengatasi isu-isu global, terutama yang terkait dengan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah. Kegagalan dalam mengatasi konflik di Palestina telah menjadi perhatian global, dan dukungan internasional semakin penting untuk mencapai penyelesaian damai. Selain itu, serangan terhadap Qatar menunjukkan betapa pentingnya solidaritas antarnegara dalam menghadapi ancaman keamanan. Kehadiran Prabowo dalam acara ini diharapkan dapat memperkuat posis Indonesia sebagai negara yang aktif dalam diplomasi global.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan