Serangan Israel di Ibu Kota Yaman Menewaskan 35 Orang dan Melukai 131 Lainnya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap ibu kota Yaman, Sanaa, telah mengakibatkan 35 jiwa tewas dan 131 orang lainnya terluka. Berdasarkan laporan dari kantor berita AFP pada hari Kamis, 11 September 2025, juru bicara Kementerian Kesehatan Houthi, Anees Alasbahi, mengungkapkan bahwa serangan tersebut menimbulkan korban jiwa di Sanaa dan Provinsi Jawf. Pada akun X (Twitter) pribadinya, dia menambahkan bahwa jumlah korban jiwa dan luka-luka akibat aksi kekerasan yang dilakukan oleh Israel telah mengalami kenaikan.

Sebelum peristiwa ini dilaporkan, Al Jazeera mengabarkan bahwa serangan Israel khususnya mengincar markas komando di Sanaa. Stasiun televisi Al Masirah juga mempublikasikan bahwa serangan udara telah menimpakan Sanaa. “Serangan aggressif Israel terhadap ibu kota Sanaa,” tulis Al Masirah di Telegram. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Yaman, Anees al-Asbahi, dan Juru Bicara militer Houthi, Yahya Saree, telah mengonfirmasi serangan tersebut. Belum ada tanggapan langsung dari pihak Israel.

Warga setempat di Sanaa yang dihubungi oleh Reuters mengatakan bahwa serangan itu terjadi di tempat persembunyian yang terletak di antara dua gunung, yang digunakan sebagai markas komando dan kontrol.

Setelah konflik ini, banyak pihak mempelajari dampak serangan udara yang semakin meningkat dalam konflik global. Data terkini menunjukkan ketegangan di Timur Tengah terus menaikkan tingkat kekerasan dan pengungsian massal. Studi terbaru dari lembaga pengamatan hak asasi manusia mengungkapkan bahwa serangan seperti ini sering kali menimbulkan dampak berkepanjangan pada stabilitas sosial dan ekonomi daerah yang terpengaruh.

Warga Sanaa kini menghadapi krisis kemanusiaan yang mendalam, dengan infrastruktur kritis dan fasilitas medis yang terbatas. Upaya bantuan internasional terus diperlukan untuk mencoba mengurangi kerusakan dan memberikan dukungan bagi korban. Sementara itu, upaya diplomasi global masih berlangsung untuk mencari solusi damai yang dapat mengakhiri kekerasan berkelanjutan.

Ketika situasi semakin memperparah, penting bagi dunia internasional untuk bekerja sama dalam mencari jalan keluar dari krisis ini. Tindakan tindakan agresif hanya akan memperburuk keadaan, sedangkan upaya perdamaian dan dialog harus menjadi prioritas utama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan