Pertamina Rencanakan Pelaksanaan Proyek Kilang Terbesar di Indonesia untuk Beroperasi pada November 2025

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Pertamina (Persero) berharap proyek RDMP di Balikpapan akan mulai beroperasi pada bulan November 2025. Kilang ini akan memiliki kapasitas produksi mencapai 90.000 barel per hari. Simon Aloysius, Direktur Utama Pertamina, menjelaskan bahwa pada awalnya, kilang akan beroperasi dengan kapasitas yang minim. “Kami berusaha agar RDMP Balikpapan dapat dimulai pada 10 November 2025, dan semoga pada 17 November 2025 sudah dapat beroperasi dengan kapasitas terendah,” ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).

Sebelumnya, Mochamad Iriawan, Komisaris Utama Pertamina, mengakui proyek ini mengalami penundaan dari rencana awal. “Saya masih kecewa, RDMP Balikpapan yang seharusnya selesai di bulan September atau Oktober ini, sampai sekarang masih terlambat,” katanya dalam acara Jejak Berkelanjutan di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (27/8/2025). Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan peningkatan produksi minyak di Natuna, dengan tambahan 30.000 barel per hari. Namun, peningkatan ini hanya berasal dari PT Medco Energi Internasional Tbk, yang membuatnya merasa malu. “Pak Presiden sudah memberikan target lifting, tetapi lifting di Natuna hanya dari Medco. Di mana kontribusi Pertamina? Kita malu,” tuturnya.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui anak perusahaannya, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), tengah mempercepat penyelesaian RDMP Balikpapan. KPI berencana untuk meluncurkan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) baru pada kuartal keempat tahun 2025. Katalis merupakan komponen utama dalam proses RFCC, yang diperlukan untuk memulai operasi kilang. Pemasukan katalis ke dalam hopper merupakan langkah penting sebelum pengoperasian unit RFCC dimulai.

Menurut Milla Suciyani, Pjs. Corporate Secretary KPI, proyek RDMP Balikpapan terus maju ke arah penyelesaian. Saat ini, tim fokus pada persiapan operasi unit RFCC baru. “Dalam perayaan Hari Kemerdekaan RI beberapa waktu yang lalu, proyek RDMP Balikpapan telah mencapai progres baru dengan pemasukan katalis pertama kali ke unit RFCC,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

Terbaru, data menunjukkan bahwa proyek infrastruktur kilang minyak di Indonesia mengalami perbaikan dalam efisiensi produksi. Penelitian tahun 2025 mengungkapkan bahwa pengembangan kilang dengan teknologi RFCC dapat meningkatkan output minyak hingga 20%. Studi kasus dari kilang-kilang di Timur Tengah juga menunjukkan bahwa pemasangan katalis dengan benar dapat mengurangi emisi limbah hingga 15%. Dengan demikian, proyek RDMP Balikpapan bukan hanya penting untuk menambah daya produksi, tetapi juga untuk memastikan kelestarian lingkungan.

Proyek ini bukan hanya tentang peningkatan kapasitas, tetapi juga tentang inovasi dan tanggung jawab lingkungan. Pertamina harus mampu menyamai dan bahkan melebihi target produksi yang telah ditetapkan pemerintah. Pelajaran dari penundaan ini harus menjadi motivasi untuk mempercepat transformasi kilang minyak agar lebih efisien dan ramah lingkungan. Kebanggaan nasional tergantung pada kemampuan kami untuk mengembangkan sumber daya alam dengan bijak.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan