Pecinta Hewan Apresiasi Upaya Kapolda Riau dalam Penangkapan Penjagalan Anjing

Koalisi Perlindungan Hewan bersama Dog Meat Free Indonesia (DMFI) memberikan penghargaan kepada Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan. Ini sebagai bentuk appresiasi atas tindakan tegasnya dalam menangani perdagangan daging anjing di Pekanbaru. Penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh Adrian Hana Esa, sebagai wakil Dog Lover Indonesia dan Koalisi Perlindungan Hewan Indonesia, di Mapolda Riau, Kamis (11/9/2025). Adrian mengaku, tindakan Polda Riau ini layak dijadikan teladan bagi penegakan hukum di seluruh negara.

“Hargai besar kami berikan kepada Kapolda. Tindakan ini wajib menjadi contoh, terutama dalam menghentikan pelanggaran hukum terkait perdagangan hewan peliharaan. Harapannya, kasus ini juga bisa mencerdaskan masyarakat soal bahaya konsumsi daging anjing dan kucing, serta ilegalitasnya,” ungkap Adrian.

Sementara itu, Yamin dari komunitas Dog Lovers Pekanbaru menuturkan, mereka berjuang lama untuk menghentikan perdagangan daging anjing. Selain berpotensi menyiksa hewan, praktik ini juga bisa merebakkan penyakit berbahaya, termasuk rabies. “Sampai saat ini, penegakan hukum agak kurang terlihat. Namun dengan kepemimpinan Kapolda yang peduli pada hewan dan kesehatan masyarakat, langkah ini menjadi bukti nyata. Kami berharap penindakan seperti ini terus konsisten agar perdagangan daging anjing benar-benar terhenti,” ujar Yamin.

Yamin juga menjelaskan, upaya penyelamatan anjing ini tidak hanya karena sayang terhadap hewan, tetapi juga untuk keselamatan lingkungan dan manusia. “Artinya, apa yang kita lakukan adalah melindungi lingkungan dan manusia dari penyakit menular,” kata dia.

Dari sisi Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan menyatakan pertemuan ini menjadi ruang dialog penting untuk mendengarkan aspirasi pecinta hewan. “Pertemuan ini menjadi tempat penting untuk mendengarkan aspirasi, membahas perlindungan hewan, serta mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada kesejahteraan satwa,” ujarnya.

Lulusan Akpol 96 ini juga mengungkapkan komitmen Polda Riau untuk terus mendukung upaya edukatif, preventif, dan kolaboratif dengan berbagai pihak dalam menjaga keseimbangan ekologi dan martabat kemanusiaan. “Cara kita memandang hewan justru mengungkapkan peradaban dan nilai kemanusiaan kita,” tambahnya.

Tujuan utama dari penindakan ini meliputi menyelamatkan hewan, mencegah penganiayaan, mencegah penyebaran rabies, serta menciptakan harmoni antara manusia, hewan, dan lingkungan.

Praktik konsumsi daging anjing dan kucing tidak hanya ilegal tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak negatif serius bagi kesehatan masyarakat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa daging anjing dan kucing sering terkontaminasi oleh patogen berbahaya, termasuk virus rabies dan parasit. Selain itu, perdagangan hewan ini sering terhubung dengan jaringan kejahatan yang lebih luas, termasuk penyelundupan dan kekejaman hewan. Dengan demikian, tindakan tegas seperti yang dilakukan Polda Riau sangat penting untuk melindungi kesejahteraan hewan dan masyarakat.

Menurut studi kasus di beberapa negara, penegakan hukum yang kuat terhadap perdagangan hewan ilegal dapat mengurangi kasus penyakit menular dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak hewan. Contohnya, di beberapa daerah di Asia, langkah-langkah seperti ini berhasil mengurangi jumlah kasus rabies dan meningkatkan perlindungan hewan.

Dengan demikian, upaya Polda Riau tidak hanya tentang penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang lebih peduli pada kesejahteraan hewan dan kesehatan masyarakat. Mari kita terus mendukung dan mendorong tindakan serupa di berbagai daerah agar lingkungan kita lebih aman dan harmonis.

Baca juga Berita lainnya di News Page