Jenazah Zetro Purba Datang ke Indonesia, Identitas Pelaku Pembunuhan Masih Belum Diketahui

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jenazah Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru, telah tiba di tanah air setelah meninggal dunia akibat penembakan oleh pengganas tak dikenal. Identitas pelaku tewasnya masih menjadi misteri hingga saat ini. Jenazah Zetro sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 9 September 2025, dan langsung diantarkan ke rumah duka di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Proses pengantaran jenazah diikuti oleh keluarga, Menteri Luar Negeri Sugiono, serta pejabat Kementerian Luar Negeri. Kemudian, jenazah dibawa dengan ambulans ke RSPAD sekitar pukul 20.00 WIB. Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald FC Sipayung, mengawasi keamanan dan pengamanan selama proses pengangkutan jenazah.

Zetro meninggal dunia setelah terseret tiga tembakan dari seseorang yang tak dikenal, kira-kira beberapa meter dari rumahnya di daerah Lince, lima. Dia mengalami luka-luka parah dan segera dievakuasi ke Klinik Javier Prado, tetapi upaya penyelamatan tidak berhasil. Zetro bekerja sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima dan sedang bersepeda bersama istrinya saat penembakan terjadi. Istrinyalah yang selamat dan kini tetap dilindungi oleh kepolisian setempat.

Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama, mengungkapkan duka yang mendalam atas kematian Zetro. Ia menyebutkan Presiden Peru, Dina Boluarte, telah memerintahkan penyelidikan dengan prioritas tertinggi untuk mengungkap dan menghukum pelakunya. Penyelidikan akan dilakukan dengan transparansi dan keteguhan. Selain itu, pengamanan tambahan telah diberikan untuk KBRI Lima dan stafnya.

Luis juga mengungkapkan komitmen kuat Peru untuk mengungkap kasus ini. Ia menyatakan bahwa Peru berdiri bersama Indonesia dalam menghadapi tragedi ini. “Kami percaya bahwa persahabatan yang erat antara Peru dan Indonesia akan membantu kita menghadapi keadaan yang malang ini,” tuturnya.

Tiopan Purba, kakak Zetro, mengungkapkan betapa adiknya merupakan harapan dan kebanggaan keluarga. Ia menyatakan bahwa Zetro adalah pahlawan bagi keluarga, terutama setelah peti jenazahnya dibalut dengan bendera Merah Putih sebagai tanda pengabdiannya. Tiopan juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Luar Negeri, terutama Menlu Sugiono, dalam mengatur kepulangan jenazah Zetro. Ia berharap perhatian terus diberikan kepada istri dan anak-anak Zetro.

Pemerintah Peru juga telah memperketat keamanan di KBRI Lima dan sekitarnya sebagai tanggapan terhadap insiden penembakan ini. Langkah ini diambil untuk menjamin keselamatan staf KBRI Indonesia di Peru. Luis Tsuboyama kembali mengungkapkan solidaritas Peru dengan Indonesia dalam mengatasi tragedi ini.

Kasus penembakan Zetro Leonardo Purba masih menjadi misteri. Namun, dengan dukungan internasional dan komitmen penuh pemerintah Peru, diharapkan pelakunya akan segera tertangkap dan diadili. Kerjasama antara kedua negara menunjukkan betapa pentingnya keadilan bagi korban dan keluarga mereka. Dalam waktu yang sulit ini, dukungan dan solidaritas menjadi kunci untuk menghadapi kehilangan yang tidak terganti.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan