Setoran pajak sampai Juli mencapai Rp 990 triliun, masih 45,2% dari target

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah merilis data terkait penerimaan pajak hingga pertengahan tahun 2025, tepatnya pada bulan Juli. Total yang terkumpul mencapai Rp 990,01 triliun, meskipun angka ini hanya mencapai 45,2% dari target yang disetujui dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang setinggi Rp 2.189,3 triliun.

Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, menjelaskan bahwa setoran pajak bruto sebenarnya lebih besar, yaitu Rp 1.269,44 triliun. Namun, setelah dikurangi restitusi, jumlah yang tersisa adalah Rp 990,01 triliun. Kenaikan ini telah terjadi sejak Maret 2025, menunjukkan tren positif.

Detail data menunjukkan bahwa PPh Badan menyumbang Rp 174,47 triliun, atau 47,2% dari APBN, dengan penurunan 9,1% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Di sisi lain, PPh Orang Pribadi mencapai Rp 14,98 triliun, atau 98,9% dari target APBN, dengan kenaikan sebesar 37,7%.

Pajak Penjualan pada Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mencapai Rp 350,62 triliun, atau 37,1% dari APBN, menurun 12,8% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai Rp 12,53 triliun, meningkat drastis sebesar 129,7%.

Menurut Bimo, meskipun kondisi ekonomi masih kurang memuaskan, penerimaan pajak secara keseluruhan terus mengalami pertumbuhan positif sejak bulan Mei hingga Agustus 2025.

Menurut laporan terbaru, sektor pajak di Indonesia terus menunjukkan resiliensi meskipun menghadapi tantangan ekonomi global. Data dari lembaga penelitian ekonomi menunjukan bahwa kebijakan pajak yang lebih efisien dan pengawasan yang ketat telah menjadi faktor utama dalam meningkatkan kompliance wajib pajak.

Studi kasus pada perusahaan tech menunjukkan bahwa penerapan pajak digital telah meningkatkan pengawasan dan efisiensi penagihan pajak. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi dalam sistem pajak dapat memberikan dampak positif pada penerimaan negara.

Dengan demikian, meskipun tantangan ekonomi masih ada, penerimaan pajak yang terus tumbuh positif menunjukkan langkah positif dalam mengelola keuangan negara. Hal ini juga menginspirasi agar semua pihak, baik pemerintah maupun wajib pajak, terus berupaya meningkatkan kompliance dan transparansi dalam pengelolaan pajak.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan