Partai Demokrat Kota Tasikmalaya Fokus Membangun Infrastruktur

DPC Partai Demokrat di Kota Tasikmalaya saat ini belum memiliki rencana politik tersendiri untuk tahun 2029. Para kader dan pengurus partai lebih menekankan pada pengawasan terhadap pelaksanaan program pembangunan di daerah tersebut.

Partai Demokrat telah berusia 24 tahun sejak berdiri di Republik Indonesia. Peringatan hari jadinya dirayakan oleh kader dan pengurus di kota Tasikmalaya dengan cara sederhana di sekretariat partai pada hari Selasa, tanggal 9 September 2025. Dalam perayaan tersebut, mereka menggelar aktivitas poteng tumpeng bersama, memberikan bantuan kepada anak yatim, dan melakukan doa bersama untuk kemajuan bangsa.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tasikmalaya, Anang Sapaat, mengaku bahwa partainya masih belum memiliki strategi atau langkah konkret untuk menuju tahun 2029. Menurutnya, masa depan politik masih cukup jauh dan memerlukan waktu untuk dipikirkan. “Saat ini belum ada rencana khusus untuk langkah politik 2029,” terang dia.

Anang menambahkan, saat ini prioritas utama partai adalah mengawasi pelaksanaan program pemerintah yang sedang berjalan, khususnya di Kota Tasikmalaya yang dipimpin oleh Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan dan Wakil Wali Kota Diky Candra. “Kami lebih fokus pada pendampingan dan pendorongan terhadap pelaksanaan visi dan misi pemerintah,” katanya.

Di kota Tasikmalaya, Pemkot memiliki berbagai program yang tercantum dalam RPJMD. Program-program tersebut perlu diberdayakan agar bisa dijalankan dengan baik. “Demokrat berkomitmen untuk mendukung Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam menjalankan tugas mereka,” ujarnya.

Dalam isu kebijakan yang perlu diutamakan, Anang mengemukakan bahwa masyarakat saat ini memerlukan peningkatan kondisi ekonomi. Sebagai konsekuensi, pembangunan dan program yang langsung memengaruhi ekonomi harus menjadi prioritas. “Peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adalah hal yang paling mendesak,” ucapnya.

Anang juga menegaskan bahwa peningkatan ekonomi harus diimbangi dengan pelestarian nilai-nilai religius dan kearifan lokal masyarakat Tasikmalaya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui program one kelurahan one tahfidz.

Menurut sebuah studi terbaru, partisipasi masyarakat dalam program pembangunan daerah dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan proyek. Studi ini memperlihatkan bahwa pengawasan aktif dari masyarakat dan partai politik local dapat mengurangi korupsi dan menambah transparansi dalam penggunaan dana publik. Sementara itu, analisis lainnya menunjukkan bahwa program seperti one kelurahan one tahfidz tidak hanya mengukuhkan nilai-nilai religius, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan agama di masyarakat.

Studi kasus di kota-kota lain telah membuktikan bahwa fokus pada pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya lokal dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Misalnya, kota A berhasil meningkatkan pendapatan perkapita warganya dengan mengembangkan industri lokal sambil menjaga kekayaan budaya setempat. Hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian nilai-nilai lokal sangat krusial.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, kota Tasikmalaya dapat belajar dari pengalaman kota-kota lain. Dengan memfokuskan pada program yang berdampak langsung terhadap masyarakat dan menjaga nilai-nilai religius, kota ini dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Kunci suksesnya terletak pada kolaborasi antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Pembangunan kota yang seimbang bukan hanya tentang angka-angka ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat bisa dipertahankan. Kota Tasikmalaya memiliki potensi besar untuk menjadi contoh dalam menghadirkan pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai religius dan kemajuan ekonomi. Dengan strategi yang tepat, kota ini dapat menjadi tempat yang lebih maju dan harmonis bagi generasi masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page