Dosen Unsri Dampingi Guru SDN Mugarsari Kota Tasikmalaya Kembangkan Literasi Digital Berbasis AI

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tasikmalaya, Thecuy.com – Dengan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, guru diharapkan untuk terus beradaptasi agar metode pembelajaran tetap sesuai dengan kebutuhan masa kini.

Untuk menanggapi tantangan ini, tim dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di SDN Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, pada tanggal 8 hingga 9 September 2025.

Pelatihan yang diselenggarakan berfokus pada Desain Materi Berbasis Kecerdasan Buatan (AI) untuk meningkatkan literasi digital guru-guru di SDN Mugarsari Tasikmalaya.

Rencananya, sebanyak 20 guru dari sekolah tersebut akan ikut serta dalam sesi pelatihan ini dengan semangat yang tinggi.

Tim dosen yang turut serta terdiri dari Asri Siti Fatimah, Neni Marlina, Fera Sulastri, Melisa Sri, dan Yuni Ertinawati. Mereka tidak hanya memberikan teori, tetapi juga bimbingan praktis yang meliputi pengenalan literasi digital, cara memanfaatkan AI dalam pendidikan, hingga membuat materi ajar yang interaktif dan inovatif.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kompetensi guru dalam menggunkan teknologi digital akan semakin terasah, sehingga memudahkan mereka dalam menghadapi tantangan pembelajaran modern.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, terutama dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih inovatif, efisien, dan efektif,” ujar Asri Siti Fatimah, salah satu dosen yang terlibat.

Selama pelatihan, para guru tidak mengalami kesulitan berarti dalam mengintegrasikan AI ke dalam proses belajar mengajar. Malah, mereka merasa puas karena aplikasi berbasis kecerdasan buatan mempercepat dan memudahkan proses pembuatan materi.

Beberapa contoh aplikasi AI yang dipraktikkan antara lain Quizizz AI untuk membuat kuis, Canva AI untuk mendesain presentasi, dan Magischool yang dapat membantu dalam membuat lesson plan, rubrik penilaian, maupun media kreatif seperti gambar dan lagu.

Pengalaman langsung ini menunjukkan bahwa AI bukan hanya tren saat ini, tetapi juga alat yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kelas.

Meskipun AI semakin populer, masih banyak tantangan dalam penerapannya di sekolah-sekolah. Menurut sebuah riset tahun 2025, hanya 30% guru di Indonesia merasa cukup terlatih untuk menggunakan teknologi digital secara optimal. Tetapi dengan pelatihan seperti ini, diharapkan lebih banyak guru yang bisa memanfaatkan potensi AI untuk kebermanfaatan pendidikan.

Studi kasus serupa terjadi di SDN Cibadak, Tasikmalaya, di mana penggunaannya AI dalam belajar matematika meningkatkan nilai rata-rata siswa hingga 15%. Hal ini membuktikan bahwa teknologi ini bukan hanya untuk memudahkan guru, tetapi juga meningkatkan hasil belajar siswa.

Tak hanya itu, dengan AI, guru bisa menghemat waktu hingga 40% dalam menyusun materi, sehingga mereka bisa lebih fokus pada interaksi langsung dengan siswa. Ini juga menunjang pembelajaran yang lebih personal dan efisien.

Pelatihan seperti ini memberikan wawasan baru bagi guru untuk tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga menjadi pionir dalam mengembangkan pendidikan yang lebih modern dan inklusif. Dengan demikian, AI tidak hanya menjadi alat, tetapi juga vektor perubahan positif dalam dunia pendidikan.

Inovasi dalam pendidikan harus terus dikembangkan agar generasi muda mampu bersaing di era digital. Langkah-langkah seperti ini menunjukkan bahwa masuknya AI ke dalam dunia pendidikan bukan hanya kemungkinan, tetapi kebutuhan yang harus disambut dengan terbuka.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan