Tulang-Gigi Korban Pemutilasi Wanita Ditemukan di Mojokerto

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polisi berhasil menangkap Alvi Maulana, berusia 24 tahun, yang diduga melakukan pembunuhan dan pemutilasian terhadap kekasihnya, seorang gadis dari Lamongan dengan singkatan TAS, berusia 25 tahun. Dalam sebuah upaya yang kejam, Alvi melakukan tindakan tak berperikemanusiaan terhadap korban. Petroganan yang ditemukan di kamar kos milik tersangka di Jalan Raya Lidah Wetan, Kelurahan Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, mengungkapkan kekejaman yang dilakukan.

Selama penangkapan dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, petugas polisi melakukan penyisiran terhadap kamar kos tempat tersangka tinggal bersama korban. Dalam tempat yang sempit ini, mereka menemukan bagian-bagian jasad korban lainnya. “Kami menemukan tulang dan serpihan tengkorak di belakang laci lemari, dibungkus dalam kantong plastik hitam,” kata AKP Fauzy Pratama, Kasat Reskrim Polres Mojokerto, saat ditemui di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari.

Fauzy menjelaskan bahwa tersangka telah membungkus 239 potongan tulang korban dalam dua kantong plastik hitam. Ukuran tulang tersebut bervariasi, mulai dari 0,5×2 cm hingga 11,5×2 cm. Selain itu, petugas juga menemukan 22 buah gigi korban. Sebelumnya, potongan tubuh manusia pertama kali ditemukan oleh Suliswanto, seorang warga setempat berusia 30 tahun, di semak-semak Dusun Pacet Selatan pada Sabtu (6/9) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat mencari rumput, ia menemukan potongan telapak kaki kiri korban.

Hasil penyisiran lebih lanjut oleh polisi di daerah yang sama berhasil mengungkap 65 potongan jasad manusia. Di antaranya, 63 potongan berupa jaringan otot, lemak, kulit kepala, dan rambut. Ukuran rata-rata potongan tubuh ini sekitar 17×17 cm, sementara panjang rambut rata-rata mencapai 14 cm.

Kasus ini mengungkapkan kekejaman yang mengejutkan dan memperkuat pentingnya keberadaan sistem keamanan yang tangguh dalam mencegah dan menyelesaikan kejahatan serupa. Pelaku kejahatan harus diadili dengan tegas sesuai hukum yang berlaku, sedangkan masyarakat diharapkan tetap waspada dan menjaga lingkungan sekitar agar insiden seperti ini dapat dicegah di masa depan. Kejahatan tak berperikemanusiaan seperti ini mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga kebersihan hati dan lingkungan secara holistik.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan