Rumah yang dikenal sebagai Surya Utama atau Uya Kuya menjadi sasaran penjarahan selama kerusuhan di Jakarta waktu itu. Beberapa kucing ditemukan dalam kondisi buruk, dengan salah satunya berhasil diselamatkan oleh penyanyi Sherina Munaf.
Insiden penjarahan terjadi di rumah Uya Kuya yang berlokasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Minggu (31/8). Selain rumah tersebut, rumah pejabat lain seperti Ahmad Sahroni, Sri Mulyani, dan Eko Patrio juga menjadi target serangan massa.
Uya Kuya mengaku peliharaannya, termasuk kucingnya, ikut terpengaruh oleh penjarahan yang dilakukan. Pelaku telah ditangkap oleh pihak berwajib.
Salah satu bukti yang dikumpulkan polisi adalah seekor kucing. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui lebih detail tentang pelakunya.
Pihak Polres Metro Jakarta Timur berencana mengajuklarifikasi terhadap Sherina Munaf. Pengajuan ini terkait dengan postingan Sherina yang membahas tentang penyelamatan kucing milik Uya Kuya setelah insiden penjarahan.
“Benar kita akan mengirimkan surat klarifikasi kepada pihak yang bersangkutan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal saat dihubungi, Minggu (7/9).
Alfian menambahkan bahwa surat panggilan akan dikirimkan pada Senin (8/9). Polisi akan melakukan pendalaman terkait kucing yang diduga dibawa Sherina setelah penjarahan.
“Kita akan mencoba mengklarifikasi. Karena informasi kucing tersebut milik Uya Kuya. Kebenarannya belum kita tahu, kami perlu mengklarifikasi,” kata Alfian.
“Alasan Polres Jaktim mengajukan klarifikasi adalah karena kucing tersebut juga dijadikan sebagai bukti. Apakah itu hasil penjarahan atau tidak, kita masih perlu mengetahuinya,” tambahnya.
Sementara itu, Sherina memposting di Threads pada Minggu (31/8) tentang seekor kucing dengan bulu kusut dan mata kotor. Dia menyatakan kucing itu sudah dalam perawatan setelah ditolong oleh seorang rescuer.
“Salah satu kucing dari rumah Uya Kuya berhasil diselamatkan dan semalam saya dan Indira Diandra sudah berkoordinasi dengan rescuer. Pagi ini kucing itu dijemput dan sekarang dalam kondisi aman, sedang saya foster,” tulis Sherina Munaf.
Sherina juga mengungkapkan bahwa jumlah kucing di rumah Uya Kuya mencapai 16-20 ekor. Diduga, kucing-kucing tersebut dirawat dalam sebuah program breeding di rumah yang dijarah.
Kondisi hewan-hewan tersebut dinilai jauh dari sehat, bahkan sebagian sudah sangat kurus sehingga tulangnya terlihat menonjol.
“Ini hanya satu ekor dari kemungkinan 16-20 kucing yang dibiakkan di lokasi tersebut. Kondisi: sangat kurus, tulang-tulangnya terlihat jelas ketika dipijak,” jelas Sherina.
Dalam kasus penjarahan tersebut, pihak kepolisian telah menentukan 12 tersangka, termasuk satu remaja berusia 17 tahun.
“Kita telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka,” ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal saat diminta konfirmasi, Sabtu (6/9).
Tiga kelompok pelaku terlibat dalam penjarahan rumah Uya Kuya: pelaku penghasutan, penjarahan, dan penyerangan terhadap petugas. Alfian menjelaskan bahwa salah satu pelaku adalah anak di bawah umur yang hanya ikut ikutan saja.
“Yang di bawah umur hanya ikut-ikutan karena terpengaruh,” katanya.
Alfian juga menjelaskan ada satu pelaku yang ditangkap namun tidak ditetapkan sebagai tersangka. Hal ini karena Uya Kuya memilih menyelesaikan kasus dengan pendekatan restorative justice (RJ).
“Satu kasus diselesaikan dengan RJ karena pelaku menyampaikan kepada RT bahwa ia mengambil AC indoor lalu melaporkan ke Polres Jaktim,” kata Alfian.
Pelaku yang kasusnya diselesaikan secara restorative justice adalah wanita berinisial R berusia 52 tahun yang bekerja sebagai juru parkir.
“Uya Kuya malah meminta penyelesaian secara RJ karena tidak ada niat menjarah. Dia ingin mengambil barang yang berada dekat pagar,” tambah Alfian.
Kasus penjarahan terhadap rumah pejabat dan peliharaannya mengungkapkan masalah yang lebih dalam tentang kehidupan hewan peliharaan dalam kondisi kekurangan perhatian. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan properti dan tanggung jawab masyarakat dalam melaporkan insiden kejahatan. Penyelamatan kucing oleh Sherina Munaf menunjukkan perhatian masyarakat terhadap hewan-hewan yang terancam. Polisi yang terus mendalami kasus ini juga memperlihatkan komitmen dalam memberikan keadilan. Masyarakat diharapkan lebih sadar akan perlakuan terhadap hewan peliharaan dan pentingnya kerja sama dengan pihak berwajib dalam mencegah insiden serupa di masa depan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.