Netanyahu Eskalasi Serangan ke Gaza, Berbagai Gedung Diruntuhkan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Israel, dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah memperluas serangan mereka di Kota Gaza dan sekitarnya. Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya strategis untuk menekan grup militan Palestina, Hamas. Melalui serangan udara yang intensif, dua gedung bertingkat di kota tersebut telah dihancurkan, sementara aktivitas militer terus meningkat di wilayah tersebut.

Menurut laporan AFP pada Minggu, 7 September 2025, pasukan Israel telah mengintensifikasi operasi mereka di Gaza, dengan tujuan menguasai pusat kota terbesar di wilayah itu. Dalam sebuah rapat kabinet, Netanyahu menyatakan bahwa militer Israel telah memperdalam manuver mereka di dalam dan sekitar Kota Gaza.

“Kami menghancurkan infrastruktur dan merobohkan menara-menara yang teridentifikasi sebagai basis operasi kelompok militan,” ujar Netanyahu. Militer Israel juga mengklaim bahwa dua gedung yang dihancurkan digunkan Hamas untuk memantau gerak-gerik pasukan Israel, meskipun klaim ini ditolak oleh Hamas.

Krisis ini telah mengakibatkan kekhawatiran serius terkait dengan situasi kemanusiaan warga Palestina. Netanyahu menjelaskan bahwa Israel telah mendirikan zona kemanusiaan tambahan untuk memudahkan penduduk sipil pindah ke daerah yang lebih aman. Pada Sabtu, 6 September, pesawat Israel menaburkan ribuan selebaran di kawasan barat Kota Gaza, meminta warga untuk mengungsi.

Menurut Netanyahu, sekitar 100.000 penduduk telah meninggalkan Kota Gaza, sementara pemerintah Israel menuduh Hamas mencegah evakuasi dan membungkus diri dengan warga sipil sebagai “perisai manusia.”

Mustafa Al-Jamal, seorang warga Gaza, mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan situasi. “Ke mana kami bisa pergi? Kami tidak punya uang, tidak punya tenda, tidak punya rumah, tidak punya makanan,” katanya. Warga di selatan Gaza, yang telah dievakuasi, juga mengalami serangkaian pengeboman meskipun wilayah tersebut sudah dinyatakan sebagai “zona aman”.

Di sisi lain, demonstran di Israel turun ke jalan pada Sabtu untuk menuntut pemerintah membatalkan rencana penguasaan Kota Gaza, dengan alasan khawatir akan nasib sandera yang masih ditahan di sana. Edith, seorang demonstran di Yerusalem yang tidak ingin disebutkan namanya lengkapnya, menyampaikan kegeserannya: “Saya sangat terpukul dengan kenyataan bahwa tentara Israel saat ini menguasai Gaza, demi para sandera, demi para tentara, demi rakyat di Gaza. Ini adalah perang politik.”

Konflik antara Israel dan Hamas terus berdampak parah pada kondisi kemanusiaan di Gaza, yang membutuhkan upaya internasional untuk menemukan solusi damai yang dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan