Menhan Israel Serukan Hamas: Serah Terima Atau Hadapi Penghancuran!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari Senin (8 September 2025), Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengirimkan pesan keras kepada Hamas. Dia menyerukan agar kelompok militan ini menyerah dan melepaskan senjata, atau menghadapi konsekuensi pahit. Pernyataan ini datang setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan “peringatan terakhir” kepada Hamas untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di Gaza.

Melalui akun media sosial X, Katz mengingatkan Hamas bahwa mereka harus membebaskan sandera dan meletakkan senjata, atau menghadapi ancaman penghancuran total di Gaza. Dia menjelaskan bahwa akan ada “badai dahsyat” yang akan menimpa Gaza jika Hamas tidak mengikuti perintahnya. Katz juga menguatkan komitmen Israel untuk melanjutkan operasi militer sesuai rencana dan bersiap memperluas serangan terhadap Gaza.

Sementara itu, Donald Trump, dalam pernyataan yang dirilis Minggu (7 September), mendorong Hamas untuk menerima kesepakatan pembebasan sandera. Menurut Trump, Israel telah menerima syarat-syarat yang ditawarkan dalam perundingan. Dia juga memaklumkan bahwa ini adalah peringatan terakhir yang akan diberikan jika Hamas tidak mematuhi kesepakatan.

Hamas, yang didukung Iran, menanggapi dengan menyatakan kesediaan mereka untuk duduk di meja perundingan. Mereka mengatakan bahwa mereka mau diskusi untuk membebaskan semua tahanan. Namun, Hamas menginginkan beberapa syarat, termasuk pengumuman resmi akhir perang, penarikan sepenuhnya pasukan Israel dari Gaza, dan pembentukan komite Palestina independen untuk mengelola wilayah itu.

Konflik di Gaza telah berlangsung hampir dua tahun, dan ancaman dari kedua belah pihak menunjukkan bahwa situasi masih sangat genting. Krisis sandera dan permintaan gencatan senjata menjadi poin utama dalam negosiasi.

Kondisi ini menegaskan betapa pentingnya diplomasi dan upaya internasional untuk mencari solusi damai. Tanpa tindakan tegas dari kedua pihak, kemungkinan konflik akan terus berlanjut, menimbulkan korban yang lebih banyak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan