Mengungkap Kembali Kegagalan Penjarahan Rumah Sahroni

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Penjarahan rumah mantan anggota DPR Ahmad Sahroni masih menjadi bahan investigasi penting bagi pihak kepolisian. Beberapa item yang telah dicuri sebelumnya kini telah dikembalikan oleh pelaku. Massa telah menyerbu kediaman Sahroni pada akhir pekan, tepatnya Sabtu, 30 Agustus 2025. Selain merusak properti, mereka juga mengambil berbagai barang berharga, termasuk jam tangan mewah, tas-tas merk, dan patung karakter populer. Kasus ini kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.

Dalam proses penyelidikan, beberapa warga yang terlibat dalam peristiwa tersebut telah mengembalikan sebagian barang yang mereka ambil. Total ada 32 item yang dikembalikan, meliputi berbagai jenis barang. Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar, dari Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, mengungkapkan bahwa barang-barang tersebut dikirimkan secara sukarela oleh warga. Di antaranya adalah satu set sertifikat tanah. Keluarga Sahroni, yang diwakili oleh Achmad Winarso, menerima kembali barang-barang tersebut.

Onkoseno menyoroti pentingnya kerja sama antara masyarakat, kepolisian, dan keluarga korban. Keberhasilan pemulangan barang disinyalir akibat komunikasi yang efektif. Winarso, sebagai wakil keluarga Sahroni, menyampaikan rasa terima kasih atas tindakan warga yang mengembalikan barang. Keluarga juga menyatakan tidak akan melibatkan pihak yang mengembalikan barang ke dalam proses hukum.

Sementara itu, penyelidikan juga berfokus pada pelaku-pelaku lain. Salah satu individu telah ditangkap setelah melakukan siaran langsung (live) di TikTok saat penjarahan berlangsung. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertofan, menjelaskan bahwa pelaku ini tidak langsung ikut menjarah, namun menyediakan ruang bagi orang lain untuk menghasut aksi serupa. Sementara itu, rumah anggota DPR nonaktif lainnya, Surya Utama alias Uya Kuya, juga dijarah pada hari berikutnya, Minggu (31/8), akibat pernyataan yang dianggap mencaci maki oleh masyarakat.

Aksi penjarahan ini terjadi sebagai respons atas tuduhan korupsi dan pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh kedua politikus tersebut. Kepolisian terus mengejar pelaku lainnya dalam upaya menuntaskan kasus ini.

Setiap peristiwa kejahatan seperti ini mengingatkan kita bahwa keadilan dan ketertiban harus selalu diutamakan. Kerja sama antara masyarakat dan lembaga keamanan menjadi kunci dalam mempertahankan harmoni dan damai. Tindakan warga yang mengembalikan barang menunjukkan adanya kesadaran kolektif yang patut diapresiasi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan