Di Jakarta, Komisi III DPR RI telah menekankan adanya calon hakim agung yang pernah terlibat kasus plagiarisme, namun berhasil lolos seleksi kali ini. Ketegangan muncul terkait proses seleksi yang dijalankan Komisi Yudisial (KY), yang dianggap menimbulkan keraguan.
Anggota Komisi III Fraksi Gerindra, Bimantoro Wiyono, mendukung pernyataan tersebut selama rapat dengan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Hakim Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 8 September 2025. Ia mengaku terkejut setelah menemukan nama-nama yang dikenalnya dalam dokumen tersebut. Bimantoro, yang berasal dari latar belakang hukum, mengungkapkan kesulitannya untuk memahami kualitas hakim saat ini. Dia menyebutkan bahwa publik telah kehilangan kepercayaan terhadap Mahkamah Agung (MA) karena beberapa calon hakim terlibat plagiarisme dalam makalah mereka.
Bimantoro menanyakan alasan mengapa KY mempertahankan calon hakim yang sebelumnya gagal karena kasus plagiarisme. Menurutnya, KY seharusnya tidak mengizinkan hal seperti itu terjadi. Selain itu, dia juga mempertanyakan akuntabilitas dan kredibilitas KY dalam proses seleksi tersebut.
Amzulian Rifai, Ketua KY, memberikan penjelasan bahwa calon hakim yang diduga melakukan plagiarisme sebenarnya mengutip karya mereka sendiri. Namun, Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, membantahnya dan menyatakan bahwa karya tersebut bukan milik calon hakim, melainkan milik orang lain. Amzulian menegaskan bahwa KY tidak meloloskan calon hakim asal-asalan. Menurutnya, kesalahan fatal sebelumnya tidak akan memungkinkan seseorang untuk lolos seleksi berikutnya.
Sebagai catatan, Komisi III DPR RI pernah menghentikan proses seleksi calon hakim agung Triyono Martanto pada 27 Januari 2021 karena dugaan plagiat. Namun, pada tahun 2025, Triyono berhasil lolos seleksi dan saat ini menjabat sebagai hakim di pengadilan pajak.
Selain memeriksa kualitas dan kredibilitas calon hakim, proses seleksi harus dijalankan dengan transparansi yang tinggi. Kasus plagiarisme tidak hanya merusak reputasi individu, tetapi juga mengancam kepercayaan masyarakat terhadap sistem keadilan. Sebuah studi kasus menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap lembaga hukum dapat dipulihkan melalui peningkatan akuntabilitas dan ketelusuran dalam proses seleksi. Langkah-langkah yang transparan dan konsisten akan membantu memastikan bahwa hanya calon hakim yang layak yang lolos seleksi, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap MA dapat dipulihkan.
Untuk melanjutkan perjalanan menuju keadilan yang lebih baik, setiap calon hakim harus memahami bahwa integritas dan kejujuran adalah dasar utama. Meskipun tantangan tetap ada, dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, kita bisa menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lemaga peradilan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.