Purbaya Yudhi Sadewa telah resmi menjadi anggota Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan baru. Dia menggantikan Sri Mulyani Indrawati, yang telah menjabat selama hampir sepuluh tahun. Upacara pelantikan diadakan di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada hari Senin, tanggal 8 September 2025, sesuai dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pensiun dan pengangkatan menteri.
Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (INDEF), mengungkapkan bahwa perubahan posisi Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya akan menggerakkan dinamika pasar, khususnya di sektor investasi dalam negeri. Menurutnya, investor akan mengalami kegelisahan selama periode transisi selama satu hingga dua bulan, tetapi dia percaya pasar akan stabil kembali. Hal ini karena Sri Mulyani telah memimpin selama lebih dari seperdekade, sehingga investor telah menerapkannya.
Tauhid menambahkan bahwa reaksi negatif dari pasar adalah wajar, karena Purbaya lebih dikenal dalam peran di Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), khususnya dalam mengatur stabilitas perbankan dan tingkat bunga penjaminan simpanan. Selain itu, ia memprediksi bahwa perubahan ini juga akan mempengaruhi nilai tukar rupiah, terutama jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami penurunan tajam.
Namun, ia tidak dapat memprediksi seberapa besar penurunan IHSG atau nilai tukar rupiah, karena tergantung pada seberapa besar arus modal keluar (capital outflow) dari pasar saham Indonesia. Dampak lain dari pergantian menteri baru ini mungkin baru terlihat hingga akhir tahun, karena investor dan pengusaha perlu waktu untuk menilai kinerja Purbaya dalam mengelola kebijakan fiscus.
Menurut Tauhid, evaluasi efektivitas kebijakan fisikal Purbaya baru dapat dilakukan hingga kuartal ketiga atau keempat tahun ini. Pengusaha dan investor perlu memberikan waktu yang cukup untuk melihat hasil kebijakannya.
Setelah perubahan kepemimpinan di Kementerian Keuangan, dinamika pasar akan mengalami pergeseran. Investor mungkin akan menunjukkan kegelisahan sementara, tetapi dengan waktu dan kebijakan yang tepat, stabilitas kembali bisa dicapai. Penurunan IHSG dan nilai tukar rupiah akan bergantung pada seberapa besar arus modal yang keluar dari Indonesia. Untuk menilai dampak jangka panjang, kesabaran dan evaluasi terhadap kinerja baru Menkeu diperlukan, terutama dalam mengatasi inflasi dan menarik investasi asing. Hanya dengan waktu dan kebijakan yang tepat, pasar akan menemukan kesempatan untuk tumbuh kembali.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.