Setiap tahun, pada tanggal 8 September, berbagai negara di dunia merayakan Hari Literasi Internasional. Hari khusus ini diadakan untuk mengingatkan masyarakat akan peran literasi sebagai hak dasar manusia dan fondasi pembentukan masyarakat yang memiliki pengetahuan. UNESCO, lembaga internasional yang berfokus pada pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, mengemukakan bahwa literasi merupakan komponen penting dalam pendidikan sepanjang hayat.
Peringatan ini dirayakan secara berkala di berbagai tingkat, mulai dari tingkat lokal hingga internasional. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan semakin tinggi terkait pentingnya literasi bagi perkembangan individu, komunitas, dan masyarakat secara lebih luas. Literasi tidak hanya berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga meliputi kemampuan memahami dan memanfaatkan informasi dalam kehidupan sehari-hari.
UNESCO pertama kali mendeklarasikan Hari Literasi Internasional pada 17 November 1965, dengan perayaan perdananya diadakan pada 8 September 1967. Tanggal tersebut dipilih untuk mengingatkan dunia tentang situasi literasi dan pendidikan bagi orang dewasa di berbagai belahan dunia. Literasi dianggap sebagai alat pembebasan diri dan merupakan salah satu sarana utama dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Selain itu, peringatan ini juga menjadi ajang untuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pihak terkait untuk mengevaluasi kemajuan dan tantangan dalam upaya meningkatkan tingkat literasi, terutama di kalangan remaja dan orang dewasa.
Setiap tahunnya, UNESCO menetapkan tema khusus untuk perayaan Hari Literasi Internasional. Pada tahun ini, tema yang diusung adalah “Promoting literacy in the digital era” atau “Mempromosikan literasi di era digital.” Tema ini diambil untuk menganalisis secara kritis mengenai arti literasi saat ini dan bagaimana program, kebijakan, serta metode pengajaran dan pembelajaran dapat disesuaikan dengan perkembangan teknologi digital.
UNESCO menyadari bahwa digitalisasi telah mengubah cara kita belajar, bekerja, dan berinteraksi. Sementara perangkat digital dapat membantu memperluas kesempatan belajar, terutama bagi mereka yang terpinggirkan, seperti 739 juta anak muda dan orang dewasa yang tidak memiliki kemampuan literasi dasar, pergeseran ini juga berpotensi menyebabkan marjinalisasi ganda. Hal ini terjadi ketika seseorang tidak hanya terpinggirkan dari pendidikan tradisional, tetapi juga dari manfaat yang ditawarkan era digital. Selain itu, digitalisasi juga membawa tantangan seperti isu privasi, pengawasan digital, etika, konsumsi pasif, dan dampak lingkungan.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk merayakan Hari Literasi Internasional dan berkontribusi pada peningkatan tingkat literasi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan secara individu atau kolektif antara lain membaca buku, baik fiksi maupun nonfiksi, untuk memperluas pengetahuan dan mengasah kemampuan literasi. Selain itu, dapat juga terlibat dalam kegiatan lokal yang mempromosikan gerakan literasi, menjadi relawan, atau mendukung organisasi yang berfokus pada pendidikan dan literasi. Selain itu, dapat juga mengajak orang sekitar untuk membaca dan berbagi pengetahuan, baik dengan anak-anak maupun dengan orang dewasa yang masih dalam proses belajar.
Melalui perayaan Hari Literasi Internasional, kita tidak hanya menghargai pentingnya literasi, tetapi juga mengambil langkah aktif dalam membentuk masyarakat yang lebih terdidik dan berdaya. Selamat merayakan Hari Literasi Internasional 2025!
Menurut studi terbaru, literasi digital semakin kritis dalam era modern. Pembelajaran yang disesuaikan dengan teknologi dapat meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga membutuhkan kebijakan yang kuat untuk mengatasi tantangan seperti ketidakseimbangan digital dan privasi. Studi kasus di beberapa negara menunjukkan bahwa program literasi berbasis digital yang terstruktur dapat meningkatkan tingkat partisipasi belajar, terutama di kalangan yang terisolasi secara geografis.
Keberadaannya tidak hanya mempermudah akses kepada sumber daya pendidikan, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berdaya.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.