Gudang Garam Hapus massal pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Siap Tertib

BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan tanggapannya mengenai isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melibatkan buruh di Gudang Garam. Terkait dengan video yang menjadi viral, yang menunjukkan ribuan pekerja rokok yang di-PHK, BPJS belum menerima konfirmasi resmi dari manajemen. Namun, jika informasi tersebut benar, mereka siap memberikan perlindungan sesuai peraturan yang berlaku.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menjelaskan bahwa mereka baru tahu tentang kasus ini melalui berita. Namun, mereka telah siap untuk melindungi para pekerja yang terkena PHK. “Kami siap memberikan perlindungan bagi semua pekerja yang terkena PHK, termasuk mereka yang bekerja di Gudang Garam. Jaminan kehilangan pekerjaan adalah jaring pertama yang kami berikan,” katanya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Pramudya menegaskan bahwa perlindungan tersebut akan diberikan kepada semua buruh yang terdaftar dalam program jaminan kehilangan pekerjaan. Hal ini termasuk para buruh di Gudang Garam. “Kami berharap semua pekerja yang terkena PHK, baik di Gudang Garam maupun di tempat lain, menerima perlindungan melalui program jaminan kehilangan pekerjaan,” tambahnya.

Video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan ribuan buruh rokok yang di-PHK, dan Gudang Garam dikaitkan dengan peristiwa tersebut. Namun, hingga saat ini, perusahaan belum memberikan keterangan resmi tentang PHK. Dalam video tersebut, pekerja yang terlihat memakai seragam merah dengan sentuhan biru dan logo Gudang Garam di bagian dada.

Kinerja Gudang Garam terlihat menurun drastis. Hal ini terlihat dari laporan keuangan per Juni 2025, yang menunjukkan laba bersih perusahaan hanya Rp 117,16 miliar pada semester I 2025, anjlok 87,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 925,51 miliar.

Menurut analisis terbaru, penurunan laba Gudang Garam dapat dihubungkan dengan berbagai faktor, termasuk perubahan preferensi konsumen, persaingan industri, dan dampak ekonomi global. Pengurangan biaya operasional melalui PHK mungkin dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi, tetapi langkah tersebut dapat mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi para pekerja yang terpengaruh.

Studi kasus di industri rokok menunjukkan bahwa pemutusan pekerja secara besar-besaran sering kali memicu masalah sosial dan ekonomi, termasuk peningkatan angka pengangguran serta ketidakstabilan dalam keluarga. Oleh karena itu, perlindungan sosial seperti yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif terhadap pekerja.

Jika perusahaan seperti Gudang Garam mengalami krisis finansial, penting bagi mereka untuk memperhatikan dampak sosial dari keputusan mereka. Alternatif seperti penyesuaian gaji, pelatihan ulang, atau penutupan bagian tertentu dengan penanganan yang lebih humanis dapat menjadi solusi yang lebih baik daripada pemutusan pekerja secara besar-besaran.

Pada akhirnya, perlindungan sosial bagi pekerja yang terkena PHK tidak hanya berfungsi sebagai jaminan finansial, tetapi juga sebagai bentuk dukungan moral dalam menghadapi tantangan baru. Para pekerja memerlukan kesempatan untuk beradaptasi dan menemukan peluang baru, serta dukungan agar tidak terlalu tertekan oleh perubahan tersebut.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page