Temu Wicara Budaya di Tabanan: Menbud Merekam Indonesia sebagai Superpower Kreatif

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam kunjungan kerja ke Tabanan, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, ikut serta dalam Temu Wicara Budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan. Dalam acara tersebut, ia juga meresmikan pameran seni rupa “Aneka Warna Gaya di Kota Pelangi”, hasil kerjasama antara Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan dengan Komunitas Maha Rupa Batukaru.

Selama sambutannya, Fadli menggarisikan bahwa warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam merupakan landasan identitas bangsa yang harus dijaga, dikembangkan, dan dimanfaatkan secara bersama. “Kebudayaan kita memiliki kekayaan yang luar biasa. Jangan biarkan hal ini diabaikan. Ini merupakan kekayaan nasional yang harus menjadi bangganya seluruh warga,” katanya pada Sabtu (6/9/2025).

Menteri Kebudayaan juga menekankan amanat UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1, yang menyatakan bahwa negara berkewajiban memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban global dengan menjamin masyarakat dalam mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya. Ia mengatakan bahwa pemajuan kebudayaan bukan hanya untuk bangsa sendiri, tetapi juga untuk mendunia.

“Budaya adalah kekuatan lunak yang penting dalam strategi kebudayaan suatu negara. Indonesia, dengan kekayaan budaya yang tak tertandingi, memiliki potensi sebagai negara superpower di bidang kebudayaan,” tegas Fadli. Ia juga menyoroti peran museum dan cagar budaya sebagai jendela peradaban bangsa. Fadli menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Museum Tabanan.

“Museum tidak hanya menyimpan koleksi, melainkan menjadi jendela budaya dan peradaban bangsa. Inisiatif pembangunan Museum Tabanan akan kita dukung sepenuhnya. Museum ini akan menjadi titik fokus budaya yang dinamis dan dapat mendorong perekonomian,” tambahnya.

Fadli menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peradaban yang sangat tua, ditandai dengan banyaknya fosil manusia purba yang ditemukan di negara ini. “Enam puluh persen fosil manusia purba di dunia berasal dari Indonesia. Lukisan purba di Maros, Pangkep, berusia 51.200 tahun, lebih tua dari lukisan purba di Prancis yang berumur 17.000 tahun. Dari sini terlihat bahwa nenek moyang kita sudah memiliki peradaban maritim sejak dulu,” jelasnya.

Selain itu, Fadli juga membahas tentang CHANDI 2025 (Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation), yang berlangsung pada 3-5 September 2025 di Denpasar, Bali. Acara ini bertujuan untuk mengukuhkan posisi Indonesia sebagai ibu kota kebudayaan dunia. “Dalam dunia yang penuh konflik, hanya budaya yang dapat menyatukan. CHANDI 2025 menjadi platform yang dibangun Kementerian Kebudayaan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia,” ucapnya.

Menteri Kebudayaan juga mengharapkan agar budaya dapat terus dilestarikan, khususnya di Tabanan. “Budaya kita adalah cerminan identitas bangsa. Kita harus menjaganya bersama agar terkenal di tingkat global,” katanya.

Sementara itu, Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Fadli dalam Temu Wicara Budaya. Acara ini menjadi wadah dialog antara masyarakat, seniman, budayawan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat dalam membahas potensi kebudayaan Tabanan, termasuk rencana pembangunan Museum dan Galeri Seni Budaya.

“Kehadiran Menbud di Tabanan adalah sebuah kehormatan. Budaya agraris kami harus menjadi bangganya. Pemerintah Tabanan akan terus mendukung semua kegiatan budaya untuk pelestarian warisan, menuju Tabanan yang aman, unggul, dan madani,” ucap I Komang Gede.

Temu Wicara Budaya di Tabanan menghadirkan berbagai tokoh, seperti Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, dan Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, sebagai narasumber, serta dimoderatori oleh seniman dan dosen ISI Surakarta, I Gusti Nengah Nurata. Kegiatan ini juga menampilkan pameran seni rupa “Aneka Warna Gaya di Kota Pelangi” sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah dan komunitas terhadap karya seniman lokal. Pameran resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dengan penaburan bunga Sandat dan penyajian lagu daerah Bali berjudul “Bungan Sandat”.

Hadirlah juga Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga; Kapolres Tabanan, I Putu Bayu Pati; Dandim 1619/Tabanan, Letkol Inf Trijuang Danarjati; Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana; para seniman, budayawan, serta masyarakat setempat. Turut mendampingi Menteri Kebudayaan, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi; serta Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja.

Indonesia memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Dari lukisan purba hingga fosil manusia purba, negara ini telah menunjukkan bahwa peradaban maritim sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dengan adanya inisiatif seperti CHANDI 2025 dan dukungan terhadap museum lokal, Indonesia terus berupaya menjaga dan mempromosikan warisan budayanya di tingkat global. Pelestarian budaya tidak hanya tentang mempertahankan tradisi, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih kuat dan terintegrasi. Mari bersama-sama menjaga dan mengembangkan budaya Indonesia sebagai kekuatan lunak yang dapat menghubungkan semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan