Kepolisian Australia memberlakukan penghargaan sebesar US$659.000, yang setara dengan sekitar Rp 10,8 miliar, untuk penangkapan seorang pria bersenjata yang telah melarikan diri selama 12 hari setelah melakukan penembakan fatal terhadap dua petugas polisi. Menurut laporan yang disiarkan oleh kantor polisi AFP pada Sabtu (6/9/2025), pihak berwenang di negara bagian Victoria mengungkapkan bahwa mereka telah menawarkan imbalan uang yang sangat besar sebagai upaya untuk menangkap tersangka Bernad Freeman, berusia 56 tahun, yang diduga terlibat dalam insiden penembakan tersebut.
Freeman dipercaya telah menembak ketika tim polisi tiba di rumahnya di wilayah timur negara bagian Victoria dengan tujuan untuk melakukan pencarian berdasarkan surat perintah. Dalam kejadian yang sama, Detektif Neal Thompson, berusia 59 tahun, dan Polisi Senior Vadim De Waart, berusia 35 tahun, menjadi korban fatal. Selain itu, seorang polisi lainnya mengalami luka-luka dan sedang menjalani operasi akibat peristiwa yang sama.
Ratusan petugas polisi telah terlibat dalam operasi pencarian terhadap tersangka yang diperkirakan telah melarikan diri ke daerah hutan yang padat di sekitar kota kecil Porepunkah. Freeman diketahui memiliki kepandaian dalam bertahan hidup di wilayah hutan yang sulit. Untuk mempercepat proses penangkapan, kepolisian Victoria menawarkan hadiah sebesar Aus$1 juta, atau setara dengan US$659.000, untuk informasi yang memungkinkan penangkapan Freeman. Jumlah imbalan ini mengalahkan rekor sebelumnya di negara bagian tersebut untuk kasus penahanan tersangka.
“Tak ada yang bisa menyangkal bahwa sejumlah satu juta dolar dapat mengubah hidup seseorang dan berpotensi mempengaruhi seluruh situasinya,” kata Inspektur Detektif Dean Thomas dari tim pembunuhan kepolisian Victoria. Dikatakan juga bahwa angka tersebut melambangkan seriusnya tindak kekerasan yang telah terjadi dan komitmen pihak kepolisian untuk menemukan Freeman dalam waktu yang secepat mungkin demi keselamatan masyarakat.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan kemungkinan bahwa orang tertentu di masyarakat mungkin telah membantu Freeman untuk menghindari penangkapan. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukan adanya dukungan eksternal. Meskipun demikian, polisi tetap mempertimbangkan kemungkinan Freeman mendapatkan bantuan karena kebutuhan perlengkapan dan median yang sulit. Selain itu, pihak berwenang juga tidak menutup kemungkinan Freeman masih bebas beraksi sendiri atau mungkin telah meninggal dunia akibat tindakan sendiri.
Penangkapan pelaku penembakan di Australia menjadi prioritas utama oleh pihak kepolisian, dengan imbalan yang menarik ditawarkan untuk informasi yang dapat membantu. Hal ini menggambarkan seriusnya tindakan kekerasan yang telah dilakukan dan upaya yang dilakukan untuk menjaga keamanan masyarakat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.