Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina dengan mengirimkan 805 drone tanpa awak, yang menyebabkan kebakaran pada sebuah bangunan pemerintah di Kyiv. Menurut sumber AFP, Minggu (7/9/2025), atap gedung kabinet menteri Ukraina di tengah kota Kyiv terbakar parah. Serangan tersebut juga merusak beberapa gedung tinggi di sekitar ibu kota. Asap tebal terlihat menguat dari bangunan yang terdampar. Beberapa helikopter terlihat berusaha menyiram air untuk memadamkan api.
Pihak berwenang menutup area sekitar gedung yang terbakar, sementara tim darurat dengan segera bergegas ke lokasi kejadian. Perdana Menteri Yulia Svyrydenko mengkonfirmasi kerusakan pada atap dan lantai atas gedung akibat serangan. Ia juga menambahkan bahwa upaya pemadaman api sedang berlangsung. Svyrydenko mengecam serangan ini, mengingatkan bahwa meskipun bangunan dapat dipulihkan, nyawa yang hilang tidak dapat dikembalikan. Ia juga mengungkapkan bahwa serangan seperti ini terus terjadi setiap hari di seluruh negeri.
Selain gedung pemerintahan, serangan Rusia juga menargetkan apartemen berlantai sembilan di barat Kyiv. Serangan ini menyebabkan dua korban jiwa, yaitu seorang ibu dan bayinya yang baru berusia dua bulan. Lebih dari sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka, menurut laporan polisi.
Rusia meluncurkan 805 drone dan 13 rudal ke Ukraina antara Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Angkatan Udara Ukraina menyebutnya sebagai serangan terbesar dalam perang ini setengeh. Diketahui, total 818 kendaraan serang udara terdeteksi, dengan 747 drone dan empat rudal berhasil ditangkap atau ditembak jatuh oleh pertahanan udara. Serangan ini terjadi setelah 26 negara Eropa berkomitmen untuk mengerahkan “pasukan penenang” jika perjanjian damai tercapai.
Ukraina menganggap jaminan keamanan yang didukung oleh pasukan Barat sebagai elemen kritis dalam setiap perjanjian damai, untuk mencegah invasi Rusia di masa depan. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak kemungkinan adanya pasukan Barat di Ukraina, dan menyatakan mereka akan menjadi sasaran yang sah.
Serangan drone dan rudal yang terus berlanjut menegaskan ketegaran konflik ini. Keberadaan pasukan Barat di Ukraina menjadi poin kontroversi, dengan Putin menegaskan tidak akan menerima adanya kehadiran militer asing. Sementara Ukraina tetap mempertahankan posisinya tentang pentingnya jaminan keamanan bagi masa depan negaranya.
Dampak serangan ini tidak hanya fisik, tetapi juga emosional bagi masyarakat Ukraina. Kejadian seperti ini terus menambahkan beban emocional dan fisik pada rakyat, sementara upaya diplomasi masih berlangsung.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.