Prajurit TNI Ditangkap karena Gelap Rokok Senilai Rp 3,7 Juta di Tangerang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta, seorang pria bernama Paimajaya, berusia 33 tahun, ditangkap di rumahnya di Kapuk, Jakarta Barat, setelah terlibat dalam tindak penipuan. Pelaku itu mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menipu seseorang dengan mengambil rokok berjumlah Rp3,7 juta.

Menurut Kompol Hadi Wiyono, Kapolsek Karawaci, kasus ini telah diketahui dan ditangani oleh unit Reskrim Polsek Karawaci. Kejadian ini sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam keterangannya, Hadi menjelaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan langsung oleh Kanit Reskrim AKP Riono pada pukul 22.53 WIB, Sabtu (7/9/2025). Pelaku menggunakan identitas palsu sebagai anggota TNI untuk memanipulasi korban dan berhasil mengambil rokok dari berbagai merek senilai Rp3,7 juta.

Dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi, analisa CCTV, serta penyelidikan yang mendalam, tim investigasi berhasil melacak dan menahan pelaku. Saat ditangkap, tersangka langsung mengaku tanpa perlawanan. Petugas polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut ke beberapa lokasi yang diduga menjadi target pelaku.

Polisi juga mengingatkan masyarakat agar lebih hati-hati terhadap modus penipuan yang menggunakan nama aparat. Barang bukti yang berhasil disita termasuk satu kartu ATM, kartu KIR kendaraan, nota pembelian, flashdisk, topi loreng militer, dan satu unit handphone hitam. Saat ini, tersangka sedang diinterogasi lebih lanjut di Mapolsek Karawaci.

Tindak kriminal seperti ini menunjukkan betapa pentingnya kejadian yang terperinci dan transparan untuk mencegah kejahatan serupa di masa depan. Kasus ini juga mengingatkan kita semua tentang risiko yang timbul ketika seseorang memanfaatkan identitas palsu untuk keuntungan pribadi. Semoga dengan penanganan yang tepat, masyarakat dapat lebih waspada dan menjaga kepentingan mereka sendiri dari ancaman penipuan.

Kasus penipuan ini mengajarkan kita bahwa kepercayaan buta terhadap seseorang, terutama jika mengaku sebagai aparat, harus dihindari. Selalu verifikasi identitas dan waspada terhadap tindakan yang mencurigakan. Akhirnya, kerjasama antara polisi dan masyarakat adalah kunci utama dalam mencegah kejahatan dan menjaga ketertiban masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan