Pemuda yang Gorok Anak Perempuan di Sultra Membakar Rumah Orang Tua

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di sebuah wilayah Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, kejadian tragis terjadi ketika seorang remaja yang diberi kode RH (18 tahun) melakukan serangan kejam terhadap seorang anak perempuan bernama MZA (10 tahun), yang akhirnya menewaskan korban. Tak lama setelah kejadian, rumah orang tua pelaku dibakar oleh kelompok orang tak dikenal.

Menurut Kasi Humas Polres Kolaka Timur, Iptu Irwan Pansha, informasi tersebut dikonfirmasi benar. Insiden pembakaran rumah tersebut dilaporkan terjadi di Dusun I, Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, tepatnya pada hari Jumat (5/9/2025), sekitar pukul 12.20 Wita. Petugas polisi saat ini masih menyelidiki identitas pelaku yang melakukan pembakaran tersebut.

Saksi menggambarkan bahwa sebelum kejadian, beberapa orang yang menggunakan motor terbaca berjalan cepat di sekitar lokasi. Beberapa di antaranya memakai penutup wajah. Dalam hitungan menit, rumah tersebut sudah terlihat dalam keadaan terbakar. Rumah yang terbakar milik BR (57), ayah pelaku, terbuat dari kayu dengan ukuran sekitar 10×6 meter persegi. Kerugian materiil akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 20 juta.

Polisi telah melakukan penanganan awal dengan mengamankan lokasi kejadian, mengumpulkan bukti, serta mendengarkan keterangan dari saksi. Kasus ini masih dalam tahap investigasi untuk menentukan langkah selanjutnya.

Berbagai reaksi dan diskusi telah muncul setelah insiden ini. Banyak pihak mengecam aksi kejam yang dilakukan oleh pelaku, sambil menuntut adanya penanganan hukum yang tegas. Masyarakat juga diharapkan tetap waspada dan menjaga ketertiban di lingkungan.

Pembunuhan anak dan pembakaran rumah yang terjadi di Kolaka Timur mengingatkan kita betapa pentingnya kegiatan pengawasan dan perlindungan bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi kekerasan yang tidak terduga. Kegagalan dalam menyikapi kasus seperti ini tidak hanya merugikan korban langsung, tetapi juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, upaya kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan