Pelanggan Sering Keluhkan Kualitas SPHP, Bos Bulog Berikan Solusi Penyimpanan dan Kemas Beras

Masyarakat sering mengeluhkan kualitas beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog karena banyak yang rusak. Kerusakan ini diperkirakan terjadi saat beras disimpan di gudang Bulog. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa beras yang diproduksi sudah baik, namun masalah mungkin terjadi selama penyimpanan. Beras SPHP adalah produk pemerintah yang dihasilkan oleh Bulog dari serapan beras petani.

Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama Bulog, menegaskan bahwa beras SPHP yang disalurkan sudah memenuhi standar kualitas, termasuk bebas kutu, bersih, berbau baik, dan berwarna sesuai. Proses penyimpanan dan pengemasan sudah sesuai dengan ketentuan. Beras di gudang dibagi berdasarkan usia panen, yaitu 0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan, 9 bulan-1 tahun, dan lebih dari 1 tahun. Pengelompokan ini penting karena Bulog menerapkan sistem first in first out (FIFO), dimana beras yang masuk terlebih dahulu juga disalurkan terlebih dahulu. Ia menjamin bahwa beras aman disimpan selama waktu yang lama jika dipelihara dengan baik.

Selama penyimpanan, Bulog melakukan pemeriksaan kualitas beras secara teratur dan pemeliharaan harian, mingguan, dan bulanan untuk menjaga kualitasnya. Di Gudang Kanwil DKI dan Banten, ada dua jenis beras, yaitu beras hasil serapan petani dan beras impor tahun 2024. Jika ada tanda stok beras terserang hama, Bulog akan melakukan fumigasi dan memeriksa kembali kondisinya setelah proses selesai. Setelah itu, beras akan dikemas sesuai permintaan pemerintah, termasuk untuk kebutuhan program stabilisasi harga.

Ahmad menjelaskan bahwa meski menerapkan FIFO, kualitas beras juga dipertimbangkan. Beberapa beras baru mungkin mengalami kerusakan cepat akibat panen yang tidak sempurna atau pengeringan yang terburu-buru. Sebelum dikemas, beras akan dipisahkan dari benda asing seperti kerikil atau sisa karung. Proses pengemasan menggunakan mesin untuk memastikan setiap kemasan memiliki berat yang sama. Beras yang sudah dikemas kemudian disalurkan melalui berbagai saluran, termasuk pasar tradisional, Koperasi Desa Merah Putih, lembaga pemerintah, dan ritel modern.

Penyaluran beras SPHP butuh waktu karena volume yang besar, sehingga distribusinya dilakukan secara massal. Bulog berusaha menjaga kualitas beras untuk jangka panjang dengan pemeriksaan dan pemeliharaan yang rutin. Penggunaan teknologi dalam proses pengemasan juga membantu memastikan beras yang disalurkan memenuhi standar.

Beras SPHP adalah salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan kualitas beras bisa dipertahankan dan masyarakat terlayani dengan baik. Pemeliharaan yang rutin dan pemeriksaan kualitas berkala adalah kunci untuk memastikan beras tetap aman konsumsi. Masyarakat juga diharapkan tetap berpartisipasi dalam memberikan masukan terhadap kualitas beras yang diterima. Setiap saat, Bulog siap mengambil tindakan untuk memastikan beras yang disalurkan memenuhi standar. Dengan demikian, stabilitas pasokan pangan dapat terjaga, dan masyarakat dapat menikmati beras berkualitas dengan harga terjangkau.

Penyimpanan beras dengan baik adalah kunci utama untuk menjaga kualitasnya. Dengan sistem FIFO dan pemeriksaan rutin, Bulog berusaha memastikan beras yang disalurkan selalu dalam kondisi terbaik. Masyarakat juga bisa berperan aktif dalam memberikan laporan jika menemukan beras yang rusak. Kerjasama antara pemerintah, Bulog, dan masyarakat akan menjaga agar pasokan beras tetap stabil dan berkualitas. Dengan demikian, kualitas hidup masyarakat akan lebih terjamin.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page