Israel Dikabarkan Dilaporkan Serangan Dua Roket dari Jalur Gaza

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pasukan Israel melaporkan dua peluru ditembakkan dari Jalur Gaza menuju wilayah mereka pada pagi hari ini. Satu dari peluru tersebut berhasil dihindari oleh militer Israel. Dalam pernyataan yang dirilis, Senin (7/9/2025), militer Israel menyatakan bahwa setelah sirene terdengar di Netivot dan sekitarnya, dua proyektil teridentifikasi terbang dari tengah Gaza ke Israel. Satu proyektil berhasil dicegat, sedangkan yang lainnya jatuh di lahan terbuka.

Kejadian ini merupakan pertama kali dalam beberapa bulan proyektil dari Gaza mengancam Netivot, sebuah kota yang berpenduduk sekitar 50.000 jiwa dan berjarak sekitar 10 kilometer dari wilayah Palestina. Peluncuran tersebut terjadi pada saat Israel memperkuat operasi di sekitar Kota Gaza, ibu kota terbesar di wilayah tersebut. Militer Israel berencana merebut kota tersebut sebagai bagian upaya untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan para sandera yang diculik selama serangan massa pada 7 Oktober 2023.

Hari sebelumnya, militer Israel melancarkan serangan yang menghancurkan sebuah gedung tinggi di Gaza. Selain itu, ribuan selebaran disebarkan di perlokasi-perlokasi di bagian barat Gaza, meminta warga untuk mengungsi, menurut saksi mata dan jurnalis AFP.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa seluruh operasi militer Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 50.000 korban jiwa sejak tahun 2023, dengan banyaknya pengungsi yang terus bertambah setiap harinya. Analisis unik dan simplifikasi menunjukkan bahwa konflik ini tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan warga Gaza, tetapi juga menimbulkan ketidakstabilan regional yang lebih luas. Studi kasus seperti ini menunjukan bahwa konflik berkepanjangan seperti ini selalu menyebabkan dampak yang berkepanjangan bagi seluruh masyarakat yang terlibat.

Setiap peluru yang ditembakkan, setiap gedung yang runtuh, dan setiap orang yang terpaksa meninggalkan rumahnya adalah bukti bahwa perjuangan untuk perdamaian dan stabilitas di wilayah ini masih jauh dari tercapai. Tidak ada yang bisa mengubah realitas ini kecuali upaya bersama untuk mencari solusi damai yang berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan