Airlangga Kenang Arif Budimanta: Kehilangan Tokoh Ekonomi dan Konstitusi Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Airlangga mengungkapkan kenangan terhadap Arif Budimanta, seseorang yang telah berjuang konsisten untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berlandaskan prinsip kerakyatan. Dia menyatakan bahwa mereka telah berinteraksi selama berdekade, baik ketika Arif aktif di Megawati Institute, Senayan, maupun Istana.

Dalam pernyataan yang disampaikan di rumah duka Arif di Rawamangun, Jakarta Timur, Airlangga mengungkapkan bahwa Arif memiliki dedikasi yang kuat di bidang ekonomi kerakyatan, hingga di akhir hayatnya, ia masih tetap aktif menulis dan menyelesaikan buku yang berkaitan dengan bidang tersebut.

Airlangga juga mengungkapkan bahwa Arif adalah tokoh penting dalam pengembangan ekonomi bersifat konstitusional. “Dia memiliki kecintaan yang besar terhadap ekonomi kerakyatan. Itulah yang menjadi fokus utama dalam hidupnya,” kata Airlangga.

Arif Budimanta, seorang ekonom yang berpengalaman, meninggal dunia pada usia 57 tahun. Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengkonfirmasi berita itu melalui akun Instagram resmi pada Sabtu (6/9).

Arif, yang lahir di Medan pada tanggal 15 Maret 1968, dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi Indonesia yang berpengaruh. Selain karier sebagai ekonom, ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI pada periode 2009-2014 dan Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR RI. Selain itu, ia juga pernah menjadi Senior Advisor Menteri Keuangan (2014-2016), anggota Tim Ahli Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2014-2019), serta Dewan Direktur Indonesia Eximbank (2015-2020). Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Presiden Joko Widodo (2016-2019).

Kariernya yang panjang juga mencakup jabatan Direktur Eksekutif Megawati Institute, Wakil Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (2007-2012), dan anggota Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah serta Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Arif Budimanta bukan hanya dikenal sebagai penggiat ekonomi, tetapi juga sebagai pemikir yang berdedikasi tinggi terhadap isu-isu yang berhubungan dengan perekonomian rakyat. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi Indonesia, terutama dalam upaya mengembangkan ekonomi yang lebih inklusif dan berlandaskan prinsip kerakyatan.

Keberhasilannya dalam berbagai posisi yang diembannya menunjukkan dedikasi dan keterampilan yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Pencapaiannya tidak hanya terbatas pada bidang akademik, tetapi juga pada aplikasi praktis dalam kebijakan ekonomi nasional. Peninggalannya akan tetap diingat sebagai inspirasi bagi generasi masa depan untuk terus berjuang dalam mengembangkan ekonomi yang lebih adil dan inklusif.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan, pemikirannya tentang ekonomi kerakyatan dapat menjadi landasan untuk pembangunan yang lebih berkelanjutan. Arif Budimanta telah meninggalkan warisan yang berharga, baik dalam bidang akademik, kebijakan, maupun dalam upaya memperjuangkan ekonomi yang lebih adil bagi seluruh warga negara. Kenangannya akan terus hidup dalam kontribusi yang telah dia berikan kepada bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan