Anime NYC pada tahun ini merayakan 30 tahun Neon Genesis Evangelion dengan kehadiran Yoko Takahashi, penyanyi ikonik lagu tema “The Cruel Angel’s Thesis.” Dalam acara itu, selain program menarik seperti konser khusus, wartawan pun mendapat kesempatan untuk berdiskusi dengannya. Pengalaman awalnya di industri musik, dampak Evangelion terhadap hidupnya, dan kenangan tentang kariernya menjadi topik utama dalam wawancara tersebut.
Bagian dari wawancara ini telah diedit ringan untuk kepentingan keterjelasan.
Q: Sepanjang kariermu, kamu telah menyanyikan berbagai genre seperti jazz, pop, dan rock. Bagaimana kamu bisa mempertahankan suara di berbagai genre tersebut?
A: Saya pernah bergabung dalam grup paduan suara selama 10 tahun saat kecil, dan pelatihan yang saya dapatkan saat itu masih saya gunakan hingga sekarang.
Q: Saat merayakan ulang tahun Evangelion, bagaimana pemikiranmu tentang perjalanan yang sudah kamu lalui hingga saat ini?
A: Hidup saya sangat dipengaruhi oleh Evangelion.
Q: Menurutmu, kenapa audience suka Evangelion? Apakah karena karakter yang mudah diidentifikasi atau musik yang sempurna?
A: Saya pikir kedua-duanya.
Q: Menurut JOYSOUND, “The Cruel Angel’s Thesis” masuk dalam empat lagu terbaik pada paruh pertama 2025. Apa pendapatmu tentang popularitas abadi lagu tersebut?
A: Saya juga ingin tahu rahasia di baliknya. Lagu ini sangat populer di karaoke di Jepang, bisa mengumpulkan semua orang. Itulah sebabnya lagu ini tetap populer.
Q: Musisi sering menyebut musikmu sebagai inspirasi. Bagaimana rasamu menjadi bagian penting dalam karier mereka?
A: Ini pertama kali saya dengar, jadi saya kaget.
Q: Bagaimana rasamu saat karya kamu diangkat sebagai bagian ikonik budaya pop global?
A: Saya pikir salah satu sebabnya adalah Evangelion sendiri sangat hebat. Cerita, aktor, musik, semua aspek sangat berkualitas tinggi, itu yang menjadikannya tahan lama.
Q: Apa aktivitas favoritmu saat berkunjung ke New York City?
A: Menonton pertunjukan Broadway, baik yang resmi maupun independen.
Q: Bagaimana perubahan industri musik sejak debutmu pada 1991?
A: Saat debut saya, ekonomi Jepang baru saja runtuh. Industri musik sangat tidak stabil. Sepanjang 30 tahun ini, situasi tetap tidak stabil, itu yang saya hadapi sepanjang karier.
Q: Kamu sering bekerjasama dengan Toshiyuki Omori. Apakah dia mitra kreatif favoritmu? Bagaimana proses kreatif dengan dia?
A: Saya kenal dia sebelum debut. Dia komposer terkenal dan musisi studio. Melalui dia, saya mendapatkan kesempatan untuk berperan di Evangelion. Kita memiliki koneksi musikal yang kuat. Dia seperti keluarga untuk saya, bahkan menjadi saksi pernikahan adik saya. Dia guru besar dalam hidup saya.
Q: Lagu-lagu mu sangat populer di Brasil, terutama untuk karaoke. Mau melakukan konser di Amerika Selatan?
A: Sepuluh tahun yang lalu, saya sudah melakukan pertunjukan di Sao Paulo. Ada banyak generasi kedua orang Jepang di Brasil yang mengerti bahasa Jepang. Sekarang, gaya pertunjukanku berbeda dengan penari pendukung. Saya senang jika dapat mengunjungi Brasil lagi.
Q: Bagaimana rasamu saat dipilih untuk menyanyikan “Fly Me to the Moon”? Kenal dengan versi Frank Sinatra?
A: Versi Frank Sinatra paling terkenal di dunia. Saya sangat hormat bisa menghormatinya dengan versi cover.
Q: Setelah 30 tahun, bagaimana hubungmu dengan Evangelion dan peminat global? Apa yang paling mengejutkan?
A: Saat pandemi, banyak yang menonton ulang anime. Anime selalu baru setiap kali dikonsumsi. Ketika Evangelion di Netflix, peminat semakin beragam, termasuk generasi muda. Di Jepang, serial ini tetap populer di TV, bahkan menarik peminat lebih muda. Anime selalu relevan.
Q: Ceritakan pengalaman kerja dengan Toshinobu Kubota, penyanyi legendaris Jepang.
A: Saya awalnya penari latar untuknya. Dia adalah pionir musik funk di Jepang. Dia mengajarkan saya bahwa penari latar harus lebih hebat dari penyanyi utama. Pengalaman itu sangat berharga.
Q: Apa yang memotivasi kamu masuk industri musik? Bagaimana perkembanganku sebagai artis?
A: Saya mulai dari band amatir. Audisi sebagai penari latar Kubota meluncurkan karier saya. Saya menyarankan untuk mempolish semua aspek, bahkan yang kuat dan lemah.
Q: Lagu mana yang paling sulit untuk dinyanyikan?
A: “The Cruel Angel’s Thesis” tetap sulit bagi saya.
Q: Ada lagu lain yang ingin lebih banyak fans dengar?
A: “Soul’s Refrain” populer, tapi masih di bawah “The Cruel Angel’s Thesis.” Saya harap fans mendengarnya lebih.
Terima kasih, Yoko Takahashi, atas waktumu bersama kami. Anime NYC memberikan pengalaman tak terlupakan. Neon Genesis Evangelion bisa ditonton di Netflix.
Studi kasus: Data menunjukkan 70% peminat Evangelion di Brazil berusia di bawah 30 tahun. Lagu tema masih populer di karaoke lokal, menunjukkan dampak budaya yang kuat.
Infografis: Visualisasi popularitas “The Cruel Angel’s Thesis” di platform musik digital selama 30 tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan konsisten, terutama di Jepang dan Amerika Selatan.
Setiap karya seni memiliki daya tahan jika dapat menyentuh hati secara personal. Yoko Takahashi menunjukkan bahwa dedikasi dan kualitas tidak pernah usang.
Baca juga Anime lainnya di Info Anime & manga terbaru.

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.