75 Anak Miskin di Garut Siap Mulai Sekolah Rakyat, Harapan Baru Putus Rantai Kemiskinan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kabupaten Garut telah mengukuhkan komitmennya dalam mengatasi kemiskinan melalui peluang pendidikan yang lebih luas. Salah satu langkah praktisnya adalah penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan (SRR), sebuah program pendidikan gratis dengan sistem asrama yang ditujukan khusus bagi anak dari keluarga berpenghasilan rendah dan sangat rendah.

Program Sekolah Rakyat ini berasal dari inisiatif Kementerian Sosial dan meliputi tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Meskipun belum memiliki status permanen, Garut telah dimulai dengan Sekolah Rakyat Rintisan yang sementara berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tepatnya di Jalan Raya Samarang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, telah menetapkan daftar siswa yang akan terdaftar di program ini. Tahun ini, pihaknya telah menyediakan satu rombongan belajar untuk SD dan dua rombongan untuk SMP. Namun, Nurdin menekankan pentingnya persiapan lokasi yang lebih layak untuk Sekolah Rakyat permanen pada tahun depan. Ia juga menginformasikan bahwa Pemkab Garut telah mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan untuk pemilihan lahan.

Selain itu, koordinasi dengan Kementerian Sosial juga akan dilakukan untuk menentukan mekanisme penyelenggaraan program, mulai dari aspek teknis pendidikan hingga penyelenggaraan kebutuhan siswa seperti seragam, makan, dan fasilitas lainnya.

Pada sisi lain, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, memberitahu bahwa 75 siswa telah terpilih untuk ikut dalam Sekolah Rakyat Rintisan ini. Siswa-siswa tersebut dipilih melalui dua kali rapat pleno sebelum akhirnya disahkan dalam Surat Keputusan Bupati Garut. Mayoritas peserta didik berasal dari kelompok masyarakat desil 1 dan 2, atau mereka yang sangat kurang mampu. Wingkaat ini, sebagian besar siswa tersebut pernah putus sekolah.

Aji menambahkan bahwa saat ini siswa-siswa masih menunggu jadwal resmi dimulainya kegiatan belajar mengajar. Renovasi BLK sebagai lokasi sementara sedang berlangsung, dan pelaksanaan Sekolah Rakyat Rintisan diharapkan akan dimulai pada September 2025.

Inisiatif Pemerintah Kabupaten Garut dalam menyelenggarakan Sekolah Rakyat Rintisan menjadi langkah positif bagi anak-anak dari keluarga miskin. Program ini bukan hanya memberikan akses pendidikan gratis, tetapi juga memberdayakan mereka melalui sistem asrama yang mendukung pengembangan potensi. Dengan demikian, anak-anak tersebut tidak hanya dapat belajar, tetapi juga dapat tumbuh dalam lingkungan yang mendukung. Kemudian, dengan dukungan yang berkelanjutan, peserta didik dapat mencapai potensi maksimum, menjadikan pendidikan sebagai alat utama untuk memecahkan masalah kemiskinan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan