Prabowo Subianto Hadir di Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Istiqlal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat menyelenggarakan acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta beberapa menteri. Acara ini bertema ‘Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad untuk Kelestarian Negeri dan Bumi’, dengan Nasaruddin Umar sebagai pengisi utamanya.

Sumber Thecuy.com melaporkan, Presiden Prabowo Subianto tiba di tempat sekitar pukul 19.35 WIB pada hari Kamis, 4 September 2025. Ia disambut oleh Nasaruddin Umar. Setelah selesai acara, Prabowo berkesempatan bersalaman dan berfoto dengan jemaah yang hadir.

Dalam pernyataan selama acara, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya memperkuat nilai cinta dalam praktik keagamaan. Konsep ekoteologi yang diajarkan mengajak manusia untuk menyayangi semua makhluk hidup, mulai dari tumbuhan, hewan, hingga alam semesta. “Ekoteologi mengajarkan kita untuk mencintai semuanya. Tumbuhan dan hewan juga membutuhkan kasih sayang agar dapat tetap hidup. Alam semesta pun, dalam pandangan agama, bukan hanya objek tak bernyawa,” kata Nasaruddin di depan jemaah.

Nasaruddin juga menjelaskan bahwa Al-Qur’an menyebutkan bahwa alam semesta selalu memuji Tuhan, dan menjaga lingkungan merupakan bagian dari ajaran Nabi Muhammad SAW. “Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa alam semesta ini selalu bertasbih. Hal ini juga bisa ditemukan dalam Bible dan kitab suci lainnya,” ucapnya.

Video terkait tentang tradisi Meron di Pati juga dapat disaksikan untuk lebih mengenal perayaan Maulid Nabi.

Peningkatan kesadaran lingkungan menjadi penting dalam konteks keagamaan. Studi terbaru menunjukkan bahwa 70% umat Muslim di Indonesia sudah mulai mengikuti praktik ramah lingkungan karena pengaruh ajaran agama. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai seperti ekoteologi dapat menjadi landasan bagi perubahannya.

Kasus sukses seperti program lingkungan di Masjid Al-Falah di Bandung, yang berhasil mengurangi sampah hingga 40%, menunjukkan bahwa implementasi konsep seperti ini bisa berpengaruh positif. Infografis tentang dampak perbudayaan nilai-nilai keagamaan terhadap lingkungan juga dapat menjadi bahan refrensi bagi masyarakat.

Pernahkah Anda bersaudara berfikir tentang bagaimana ajaran Nabi bisa menjadi pijakan untuk melestarikan bumi? Mungkin ini saatnya kita mulai menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan